Paul Kagame Presiden Rwanda ke-4 Kalinya Berturut-turut, Quattrick!
Presiden Rwanda, Paul Kagame telah dilantik untuk masa jabatan keempat secara berturut-turut, Minggu 11 Agustus 2024. Sebagai informasi, satu periode masa jabatan di Rwanda selam lima tahun. Banyak kepala negara dan pejabat tinggi lainnya dari negara-negara Afrika menghadiri upacara pelantikan tersebut.
Pejabat berusia 66 tahun ini menang telak dalam Pemilihan Umum (Pemilu), pada 15 Juli 2024 lalu. Perolehan suaranya lebih dari 99 persen. Paul Kagame diambil sumpah jabatannya di hadapan Ketua Mahkamah Agung Faustin Ntezilyayo, dengan janji untuk menjaga perdamaian dan kedaulatan nasional, serta memperkokoh persatuan nasional.
Paul Kagame telah memerintah negara kecil di Afrika tersebut sejak genosida tahun 1994, pertama sebagai pemimpin de facto dan kemudian sebagai presiden. Aktivis hak asasi manusia (HAM) mengatakan, kemenangan gemilang pejabat kelahiran 23 Oktober 1957 itu, merupakan pengingat nyata akan kurangnya demokrasi di Rwanda.
Profil Paul Kagame
Paul Kagame tumbuh di Uganda sebagai pengungsi setelah revolusi negara itu pada 1959-1962, yang menyebabkan populasi Tutsi diusir oleh mayoritas Hutu.
Pada 1979, Paul Kagame adalah anggota pendiri tentara pemberontak Presiden Uganda saat ini, Yoweri Museveni, di mana dia memimpin sayap intelijen dan membantu Museveni merebut kekuasaan pada tahun 1986.
Paul Kagame menerima pelatihan militer di Uganda, Tanzania, dan Amerika Serikat. Selanjutnya, Rwanda mengalami perang saudara pada tahun 1990-1994 karena perpecahan etnis yang mendalam antara Hutu dan Tutsi.
Puncak dari perang tersebut adalah genosida tahun 1994 terhadap orang Tutsi, yang menewaskan sekitar satu juta orang Tutsi dan Hutu moderat.
Paul Kagame memimpin Tentara Patriotik Rwanda (RPA), sayap bersenjata RPF, untuk membantu menghentikan genosida selama 100 hari dan mendorong persatuan dan perdamaian setelahnya.
Paul Kagame lantas menjabat sebagai Wakil Presiden dan Menteri Pertahanan sebelum menjadi Presiden pada 2000. Sejak itu, ia memenangkan pemilihan berikutnya, termasuk Pilpres 2017 dengan lebih dari 98 persen suara.