Patwal Iring-iringan Bupati Jember Kecelakaan, Satu Orang Kritis
Mobil Patroli dan Pengawalan (Patwal) Bupati Jember Hendy Siswanto, mengalami kecelakaan di Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Sabtu, 01 Oktober 2022 pagi. Akibat kejadian itu, seorang kakek bernama Sanin, warga desa setempat kritis.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Jember, Ipda Robert mengatakan, awalnya Patwal Iring-iringan Bupati Jember melaju dari arah barat ke timur. Sesampainya di jalan menanjak di Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe kecepatan mencapai 40 km/jam.
“Kecepatan rombongan saat itu 40 km/jam. Tiba-tiba ada mobil pikap dari arah berlawanan,” kata Robert, dikonfirmasi Sabtu, 01 Oktober 2022 malam.
Saat melihat ada Patwal iring-iringan Bupati Jember, mobil pikap tersebut menepi ke pinggir jalan. Namun, secara tiba-tiba korban datang dari arah timur mengendarai sepeda motor.
Diduga tidak bisa menguasai kendaraannya, korban menyenggol mobil pikap yang ada di depannya. Pada tabrakan pertama itu, korban terpelanting hingga mengenai mobil Patwal yang sedang melaju. “Setelah tabrakan pertama, korban terpelanting ke sisi kanan dan mengenai sebagian mobil patwal dari pintu belakang sisi kanan sampai lampu stop belakang,” jelas Robert.
Akibat kejadian itu, korban terjatuh dan tak sadarkan diri. Rombongan Bupati Jember kemudian berhenti memberikan pertolongan kepada korban.
Korban dibawa ke RSD Kalisat. Namun, karena luka yang dideritanya cukup parah, akhirnya dirujuk ke RSD dr Soebandi Jember.
Menurut keterangan pihak keluarga, korban mengalami riwayat penyakit sesak nafas. Hingga Sabtu, 01 September pukul 21.30 WIB, korban masih dalam kondisi kritis di RSD dr Soebandi.
Sementara itu, warga bernama Andik, warga Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono, Jember berharap pemerintah berempati kepada korban. Korban merupakan warga tidak mampu, yang sehari-harinya bekerja serabutan.
“Korban merupakan orang tua dari Salam. Pemuda yang bekerja di kebun saya. Saya kan punya kebun di Desa Randuagung, Sumberjambe. Dia yang sering membersihkan kebun saya,” kata Andik.
Di usia yang sudah sepuh, korban terkadang masih bekerja serabutan. Mulai dari buruh tani, memetik tembakau, dan menjemur tembakau milik orang. Sementara istri korban juga pekerja kebun, yang biasa berangkat pagi untuk menanam edamame di kebun milik orang.
Beberapa waktu lalu, ban sepeda motor butut merek bravo milik korban rusak. Namun, korban tetap tidak menggantinya karena sedang tidak memilik uang lebih. “Kemarin ban sepeda motor korban sudah. Saya bantu perbaiki, karena memang dia kurang mampu,” tambah Andik.
Saat ini, korban memang tercatat sebagai penerima PKH. Pada masa Bupati Jember sebelumnya juga pernah mendapat bantuan rehab rumah.
Karena itulah, Andik berharap ada empati dari pemerintah maupun pihak terkait untuk membantu korban.
“Harapannya pemerintah memberikan perhatian, khusus dari pihak rombongan bupati. Karena sepeda motor yang biasa dipakai sehari-hari, informasinya rusak,” pungkas Andik.
Advertisement