Patung Milik Pura di Kediri Rusak, Begini Penjelasan Polisi
Ketua Parisada Hindhu Darma Indonesia (PHDI) Murtaji, besama Ketua Dewan Kesenian Imam Mubarok, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kediri David Fuadi, menggelar rapat koordinasi, mengikuti rusaknya patung di peribadatan Pura Joyo Amijoyo, Dusun Kalinana, Desa Kalipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri.
Rapat yang juga dihadiri Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi bersama Ketua DPR Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Dandim 0809 Kediri Letkol Infantri Rully Eko, serta Ketua Dewan Kesenian Kebudayaan dan Forkopimcam itu, berlangsung di ruang aula Kantor Polres Kediri Kota, Jumat 18 Februari 2022 sore.
Dalam keterangannya, AKBP Wahyudi mengatakan, rapat koordinasi menghasilkan sejumlah kesepakatan. Di antaranya, semua pihak diharapkan bisa menjaga kondusifitas di wilayah Kediri, khususnya di Dusun Nanas.
Kemudian pihak kepolisian terus melakukan upaya penyelidikan rusaknya sebuah arca di dusun tersebut. "Diharapkan tidak ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan, atau memperkeruh situasi yang saat ini sangat kondusif. Mungkin dengan menyebar berita bohong atau membuat konten yang ingin memecah belah keharmonisan umat beragama," katanya.
Kapolresta menegaskan, sampai saat ini kehidupan umat beragama di Dusun Nanas Desa Kalipang berjalan sangat harmonis. "Tadi yang disampaikan oleh Pak Dandim, ketua Dewan, FKUB dan Pak Kapolsek bahwa, di situ ada sebuah kegiatan karawitan. Di sana ada Muslimnya, Nasrani ada, Hindu-nya ada," ujarnya.
Dari hasil penyelidikan awal, Kapolresta menyebut kemungkinan terjadi suatu perbuatan yang dilakukan secara tidak sengaja. "Di situ ada bekas tanaman yang rusak, kemudian jatuh terus ada keinginan dari si pelaku ini untuk menyusun kembali. Jadi kemungkinan ada perbuatan yang bermaksud baik, tapi takut tidak bisa disusun, lalu ditinggal," jelasnya.
Kemungkinan lain, patung itu rusak akibat truk atau motor yang tak sengaja menabrak dan mengenai patung serta pepohonan kecil atau bunga di sekitar patung.
Meski demikian, pihaknya tidak mengesampingkan kemungkinan tindakan yang disengaja. "Di sini polisi tetap netral dan profesional, menilai dan juga melakukan penyelidikan, terhadap hal-hal yang terjadi beberapa kemungkinan. Bisa perbuatan yang disengaja atau bisa perbuatan yang tidak disengaja," lanjutnya.
Sehingga ia meminta agar warga tidak berspekulasi dan menunggu hasil penyelidikan usai. "Yang terpenting kami sepakat apa pun nanti hasilnya, sengaja atau tidak sengaja. Yang pasti situasi kondusif harus terjaga," imbuhnya.