Patroli Laut Surabaya Gencar Awasi Alat Tangkap Ikan Ilegal
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, kembali melakukan patroli pengawasan laut pada Kamis 9 Mei 2024. Patroli tersebut dilakukan di sepanjang perairan Teluk Lamong dan bertujuan untuk memastikan nelayan tidak menggunakan alat tangkap ikan yang berbahaya bagi ekosistem laut.
Wakil Komandan Regu Tim Pancanaka Satpol PP Kota Surabaya Abdul Mubin mengatakan, patroli tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pihaknya untuk mengawasi aktivitas para nelayan di wilayah perairan Kota Pahlawan.
"Selain patroli di beberapa sungai, kami juga rutin melakukan patroli di wilayah perairan untuk memastikan para nelayan tidak menggunakan alat tangkap yang berbahaya seperti trawl," ujar Mubin, Kamis 9 Mei 2024.
Dalam patroli tersebut, Satpol PP bersama DKPP Kota Surabaya juga bekerja sama dengan beberapa instansi. Di antaranya yakni, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, Lantamal V Surabaya, dan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud).
"Kami temukan tiga kapal kecil yang sedang berlayar dan mencari ikan di Teluk Lamong. Setelah diperiksa, mereka tidak menggunakan alat tangkap yang berbahaya dan hanya menggunakan jaring dan bubu," jelas Mubin.
Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan, DKPP Kota Surabaya Amalia Kurniawati mengatakan, patroli ini juga bertujuan untuk mengedukasi langsung para nelayan tentang pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut.
"Kami ingin para nelayan memahami bahwa penggunaan alat tangkap yang berbahaya dapat merusak habitat laut dan membahayakan spesies laut," jelas Amalia.
Patroli laut ini dilakukan secara rutin sebulan sekali di sembilan wilayah kawasan pesisir yang berbeda. Yakni, di wilayah Benowo, Asemrowo, Krembangan, Pabean Cantikan, Kenjeran, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut, dan Gunung Anyar.
"Jika ditemukan nelayan yang menggunakan trawl, kami akan segera melakukan tindakan seperti pendataan dan pembinaan. Jika pelanggaran kembali dilakukan, maka akan ditindaklanjuti oleh TNI AL, Lantamal V, atau Polairud," pungkas Amalia.
Advertisement