Patroli Gabungan TNI-Polri di Selat Bali Libatkan KRI Tombak
Guna memastikan arus lalu lintas penyeberangan di Selat Bali berjalan aman dan lancar dilakukan patroli gabungan berskala besar. Patroli gabungan ini melibatkan dua kapal besar yakni kapal perang KRI Tombak dan Kapal Polisi Kutilang.
Ada juga Kapal Angkatan Laut (KAL) Tabuhan, Kapal Basarnas dan sejumlah Speedboat milik Lanal dan Polairud Banyuwangi.
Patroli laut ini diawali dari Pelabuhan Tanjungwangi. Seluruh kapal yang terlibat kemudian melakukan manuver menuju jalur penyeberangan kapal penumpang dan barang.
Kapolresta Banyuwangi AKBP Arman Asmara Syarifudin, Danlanal Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal, Kepala Pos Basarnas Ketapang, Rizky Putra dan General Manajer ASDP Ketapang Fahmi Alweni juga turut serta dalam patroli ini.
"Patroli bersama ini dalam rangka mengecek kesiapsiagaan pengamanan libur tahun baru pasca Natal. Untuk memastikan keamanan di selat Bali, baik itu nelayan yang melaut maupun kapal penyeberangan yang membawa orang dan barang," ujar Kapolresta Banyuwangi AKBP Arman Asmara Syarifudin.
Dengan adanya patroli ini, dia berharap masyarakat merasa aman hingga berakhirnya liburan tahun baru nanti. Patroli ini juga mengecek lalu lintas kapal penyebrangan.
"Memang harus dicek dari sisi lalut. Patroli itu tidak hanya untuk penindakan tapi juga untuk pengawasan terhadap kegiatan yang ada di pesisir maupun lautan," kata polisi yang akan naik pangkat menjadi Kombespol pada Januari 2020 ini.
Pada kesempatan yang sama, Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal mengatakan, KRI Tombak dan KAL Tabuhan memang sengaja diperbantukan untuk pengamanan Natal dan tahun baru. Khusus KRI Tombak, difokuskan pada obyek vital nasional yakni pelabuhan penyeberangan Ketapang-gilimanuk.
"Untuk mencegah terjadinya kriminalitas di laut kami selalu melakukan patroli bersama dengan Kepolisian," katanya.
Yulius menyebut potensi kerawanan di selat Bali lebih kepada alam. Ini dikarenakan selatnya sempit tapi dalam dan langsung berhadapan dengan samudera Hindia di selatan. Sehingga arusnya kencang sekali begitu juga dengan gelombangnya.
"Kita juga bersama Basarnas. Kita stand by selama 24 jam untuk SAR di selat Bali. Lanal sendiri memiliki 7 personil penyelam yang setiap waktu bisa diperbantukan jika melakukan SAR," jelasnya.
KRI Tombak sendiri merupakan Kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal. Kapal ini memiliki semua sensor untuk permukaan. KRI Tombak juga memilik senjata yang lengkap termasuk rudal dan senjata anti rudal.
Advertisement