Pati Tourism Expo 2017 Disambut Meriah
Pati: Pagelaran Pati Tourism Expo (PTE) 2017 di Kabupaten Pati yang dibuka Minggu (24/3/2017) berlangsung meriah. Dalam rangkaian acara yang terbagi dalam tiga sesi acara yang diselenggarakan di Pasar Produk Unggulan (Pragola) Pati, The Safin Hotel Pati, dan Pendopo Kabupaten Pati, itu menarik 300 an sellers dan buyers pariwisata dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Panitia Pati Tourism Expo 2017, Kasiadi mengungkapkan, Kabupaten Pati menargetkan 80 persen peserta bisa melirik paket wisata yang ada di Pati dalam even yang dilakukan selama dua hari, Sabtu - Minggu (25-26/3/2017).
“Target kita para buyers dan sellers terutama para agen travel tidak hanya sekedar lewat di Pati saja, tetapi juga datang dan mengunjungi obyek wisata yang ada di Pati,” ujar Kasiadi.
Menurutnya, ke depan akan banyak potensi wisata di Kabupaten Pati yang dilirik buyer dan resseler. Sehingga agen-agen tersebut dapat mendongkrak promosi pariwisata dan berdampak baik bagi perekonomian di Pati.
“Ini langkah awal yang kami lakukan, semoga saja setelah melihat obyek wisata, mereka antusias dan mengajak para pecinta pariwisata untuk mengunjungi Pati,” harapnya.
Selain wisata alam, pihaknya juga akan mempromosikan wisata kuliner khas Patim Yakni kuliner makanan berat dan ringan. Selain itu, produk unggulan Pati, baik Batik Bakaran maupun makanan olahan masyarakat juga turut dipromosikan.
“Kami menyediakan 35 stan di Pasar Pragola Pati yang diisi produk-produk lokal dari Pakujimbaran (Pati, Kudus, Jepara, Blora, Rembang). Itu adalah salah satu strategi kami untuk mempromosikan produk lokal,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto mengaku tujuan diadakannya Pati Tourism Expo untuk mendongkrak potensi pariwisata di wilayah Pati. Diharapkan, para pelaku industri pariwisata yang berada di luar daerah Pati, bisa turut andil untuk mempromosikan pariwisata.
“Tadi ada yang dari Bali, Semarang dan daerah lain. Tentu saja itu dapat membantu kami untuk mempromosikan wisata Pati. Jadi, kalau bisa obyek wisata tidak hanya dikenal di wilayah Pati saja, tetapi sampai di eks Karesidenan atau bahkan sampai skala nasional,” harapnya.
Disamping wisata religi dan kuliner, di Kabupaten Pati juga mempunyai wisata alam yang tidak kalah menarik dengan obyek wisata alam lainnya. Hal itu tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Kami akan mengenalkan semua obyek wisata yang ada di Pati kepada para peserta Pati Tourism Expo ini. Dengan begitu, nantinya banyak juga yang mengenal wisata Pati,” tambahnya.
Sigit Hartoko, Kepala Dinas Disparpora Pati menambahkan, dalam event PTE 2017 ada empat kegiatan. Diantaranya pameran expo produk unggulan Pati dari Pakujembara, city tour calon seller dan buyer pelaku usaha wisata untuk berkeliling Pati. Kegiatan lain Musawarah Daerah ASITA dan table top yang diikuti 100 seller dari pelaku usaha hotel restoran dan pariwisata se- Indonesia.
“Salah satunya kita ada pengukuhan atas terbentuknya ASITA Tour & Travel Pantura timur yang diikuti 250 biro jasa travel,”jelasnya.
Obyek wisata Pati yang ditawarkan dalam PTE kali ini adalah Agrowisata Perkebunan Jolong, Gua Pancur dan Gua Wareh, Waduk Gunung Rowo, Makam Syeh Jangkung, Makam Mbah Mutammakin,
Makam Sunan Prawoto dan Nyi Ageng Ngerang, Genuk Kemiri dan Rumah Residen Pati. Selain itu kuliner khas Nasi Gandul, Sego Tewel, Kepala Ikan Manyung, Degan Kopyor dll. Untuk kerajinan, Pati memamerkan Batik Bakaran khas Juwana yang melegenda.
Menpar Arief Yahya menyebut, jika antar kota, antar daerah, sudah terjadi business to business diantara pelaku bisnis pariwisata, itu pertanda baik. Ekosistem pariwisata sudah terbentuk dan semakin kuat. "Pariwisata adalah sektor yang paling mudah, cepat dan murah untuk memperoleh PDB, devisa dan tenaga kerja. Cara yang paling jitu untuk membangun daerah dan bangsa," kata Menteri Arief. .(frd)
Advertisement