Path Tutup!
Path, media sosial dengan logo yang didominasi warna merah ini sempat populer di Indonesia. Dalam unggahan di aplikasinya, Path menyebut 'The Last Goodbye' (selamat tinggal yang terakhir).
Unggahan ini disertai dengan ucapan penyesalan kepada penggunanya bahwa layanan Path akan berhenti beroperasi. Mereka juga menghimbau pengguna untuk mengunjungi situs mereka agar mendapat penjelasan lebih detail untuk melakukan pengembalian dana dan data.
Unggahan ini disertai gambar ikon-ikon Path yang berdiri berjajar disertai tulisan 'GOODBYE!' (selamat tinggal).
Banyak yang sedih ditinggal Path. Meski, banyak juga yang belum tahu apa itu Path, raksasa media sosial masih dikuasai Facebook, Instagram dan Twitter.
Path sendiri dibuat pada 2010 di San Fransisco, Amerika Serikat oleh Dave Morin, Shawn Fanning dan Dustin Mierau.
Awalnya, Path dibuat sebagai jejaring sosial pribadi. Sebab, di awal kehadirannya, Path membatasi jumlah orang yang bisa terkoneksi hanya 150 orang saja.
Di awal tahun 2014, Path pernah menimbulkan polemik. Karena sempat mendapat investasi dari Bakrie Global Group asal Indonesia dalam pendanaan Seri C pada Januari 2014.
Selain Bakrie Global Group, sejumlah investor yang terlibat dalam pendanaan tersebut, antara lain Greylock, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital.
Mereka memberi total pendanaan senilai USD 25 juta, atau setara Rp304 miliar.
Path kemudian dijual ke perusahaan DaumKakako pada Mei 2015. Namun hingga setahun berada di bawah investor baru, aplikasi ini juga tak alami kemajuan. (yas)
Advertisement