Pasutri di Banyuwangi Jadi Korban Tabrak Lari, Kaki Istri Patah
Sepasang suami istri (Pasutri) di Banyuwangi menjadi korban tabrak lari. Mereka adalah Suyitno, 69 tahun, dan Siti Masrokah, 67 tahun, warga Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Siti Masrokah saat ini masih menjalani perawatan karena mengalami patah tulang pada kaki kirinya.
Tabrak lari ini terjadi pada Selasa, 10 Januari 2023 jalan raya Jember, tepatnya di depan BeBe Mart Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Peristiwa ini sempat terekam kamera CCTV yang ada di lokasi tersebut. Dalam rekaman CCTV yang dilihat Ngopibareng.id, mobil itu dikendarai oleh seorang perempuan dan seorang laki-laki.
Berdasarkan rekaman tersebut, sekitar pukul 10.10 WIB, sebuah mobil Toyota Fortuner warna putih dengan nomor polisi P 1492 HM. Kendaraan ini awalnya berjalan dari arah barat ke timur. Dalam rekaman CCTV tampak kendaraan tersebut berbelok ke kanan tanpa menyalakan lampu sein.
Tanpa disadari dari arah belakang berjalan sebuah sepeda motor Honda Revo Hitam dengan nomir polisi P 6612 SU yang dikendarai Suyitno dan istrinya,” jelas Kapolsek Genteng Kompol Sudarmaji, Rabu, 11 Januari 2023.
Karena jarak terlalu dekat, sepeda motor yang dikendarai Suyitno tidak bisa menghindar. Sehingga langsung menabrak pojok kanan depan mobil Fortuner tersebut. Seketika itu, sepeda motor tersebut terpental jatuh di badan jalan hingga terperosok ke sisi kanan jalan. “Setelah terjadi kecelakaan mobil Fortuner tersebut sempat masuk ke area parkir dan melihat korban,” jelasnya.
Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Genteng untuk mendapatkan perawatan. Mereka langsung menjalani perawatan. Suyitno hanya mengalami luka relatif ringan. Namun istrinya mengalami patah tulang pada betis kaki kiri.
Pengendara mobil tersebut sempat menyampaikan kepada warga akan menyusul ke rumah sakit. Salah satu penumpang mobil sempat datang ke Rumah Sakit dengan mengendarai sepeda motor. Namun sesampainya di RSUD Genteng, berpamitan keluar dan tidak ada kunjung kembali. “Hingga saat ini yang bersangkutan tidak datang,” tegasnya.
Sudarmaji menyebut, warga sempat meminta kartu identitas pria yang ada di mobil tersebut. Dalam KTP-nya, Pria tersebut tercatat sebagai warga sebuah perumahan di Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Jember. “Kami sudah kantongi identitasnya,” ujarnya.