Pasuruan Gencar Sosialisasi Satu Desa Satu Bank Sampah (SDSB)
Program unggulan Pemkab Pasuruan Satu Desa Satu Bank Sampah (SDSB) menunjukkan keberhasilannya. Secara terus menerus, desa-desa di Kabupaten Pasuruan sudah banyak yang memiliki Bank Sampah yang tak hanya mengajak masyarakat untuk memilah dan menabung sampah. Melainkan terbukti berhasil dalam memberdayakan masyarakat sekitar.
Seperti yang dilakukan oleh Pempes Community (Komunitas Pemuda Peduli Sampah) di Desa Randupitu, Kecamatan Gempol. Sejak didirikan tahun 2018 lalu, kebiasaan masyarakat sudah mulai beralih, dari yang membuang sampah asal-asalan menjadi suka memilah sampah berdasarkan jenisnya.
Masrufan, Ketua KSM Komunitas Pempes Randupitu mengatakan, mindset masyarakat sudah beralih dari yang hanya membuang sampah saja, menjadi terbiasa memilah sebelum membuang sampah yang tak bisa didaur ulang.
"Senang sekali melihat warga Randupitu yang betul-betul memanfaatkan Bank Sampah, ya meskipun jumlah warga tidak terlalu banyak seperti yang kami harapkan," katanya di sela-sela acara Anniversary KSM Pempes Community, di Dusun Babat, Desa Randupitu, kemarin.
Hingga saat ini, jumlah warga yang memanfaatkan Bank Sampah tidak terlalu banyak, yakni masih di kisaran 50-an KK. Masrufan optimis, jumlah warga yang berpartisipasi dalam Bank Sampah akan terus bertambah.
"Saya yakin akan terus meningkat, karena banyak keuntungannya kalau kita betul-betul memanfaatkan Bank Sampah. Selain membantu pemerintah dalam mengurangi timbunan sampah, kalau kita berpartisipasi, maka sampah kita diganti dengan uang," katanya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf juga meresmikan operasional Gedung Bank Sampah Semar (Sejahterakan Masyarakat Randupitu). Pembangunan gedung tersebut didanai Pemkab Pasuruan melalui APBD tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp 200 juta.
Dalam sambutannya, Irsyad menghimbau agar gedung tersebut betul-betul dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Terlebih dalam tujuannya untuk membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan akan volume sampah yang terus bertambah setiap waktunya.
"Meski gedungnya tidak terlalu besar, tapi yang paling penting adalah pemanfaatannya. Bisa digunakan untuk koordinasi dan komunikasi dalam kegiatan Bank Sampah," katanya.
Tak hanya itu, Irsyad juga meminta agar di sekitar gedung ditanami banyak pohon penghijauan. Sehingga keberadaan Bank Sampah bisa bersinergi dengan upaya pelestarian lingkungan sekitar.
"Saya lihat masih belum ada pohon rindangnya di sini. Sebentar lagi musim penghujan, jadi tepat sekali untuk ditanami banyak pohon di sekitar gedung. Kalau hijau royo-royo, seneng lihatnya," katanya. (sumber: www.pasuruannkab.go.id)