Pasukan Keamanan Pakistan Tewaskan Komandan Taliban, Ini Faktanya
Seorang komandan Taliban bernama Hassan alias Sajna tewas di tangan pasukan keamanan Pakistan di tempat persembunyian di desa Mir Ali di distrik Waziristan Utara di sepanjang perbatasan Afghanistan.
Komandan Taliban ini diyakini terlibat dalam pembunuhan empat pekerja bantuan wanita di barat laut negara itu.
"Hassan alias Sajna terlibat dalam pembunuhan empat pekerja wanita kemarin di Mir Ali," kata tentara Pakistan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Rabu 24 Februari 2021.
"Teroris yang terbunuh tetap terlibat dalam kegiatan teroris melawan Pasukan Keamanan & warga sipil damai termasuk serangan IED, penculikan untuk tebusan, pembunuhan sasaran, pemerasan dan juga terlibat dalam perekrutan teroris," lanjutnya.
Sebelumnya, keempat pekerja bantuan wanita itu disergap oleh dua pria bersenjata pada hari Senin saat mereka berkendara melalui desa.
Kepala polisi setempat Shafiullah Gandapur mengatakan, para pekerja bantuan itu berafiliasi dengan program yang dijalankan oleh lembaga lokal untuk mengembangkan keterampilan rumah tangga bagi perempuan.
Tentang tembak mati, berkali-kali kasus terjadi. Seorang komandan Taliban Pakistan, Asmatullah Shaheen, ditembak mati oleh orang tak dikenal pada Senin, 24 Februari 2014, di kawasan yang dikuasai kelompok gerilyawan di Waziristan Utara, Pakistan.
Shaheen adalah satu di antara 20 komandan Taliban yang paling dicari tentara Pakistan. Kepala Shahen dihargai US$ 120 ribu sejak 2009.
"Kelompok bersenjata tak dikenal menembaki mobil dan membunuh Shaheen, sopir, serta pengawalnya," kata anggota keluarga Shaheen yang enggan disebut namanya, pada insiden Februari 2014.
Para pembunuh menyergap mobil Shaheen saat melewati Dargah Mandi, sebuah desa berjarak 5 kilometer barat laut dari Miranshah, ibu kota Waziristan Utara. Sumber-sumber dari militer membenarkan pembunuhan Shaheen.
Dia diangkat sebagai kepala interim Taliban Pakistan seusai pembunuhan Hakimullah Mehsud, pemimpin sebelumnya. Mehsud tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat.
Taliban Pakistan sedang berjuang untuk menggulingkan pemimpin yang terpilih secara demokratis, Perdana Menteri Nawaz Sharif, dan memberlakukan hukum syariah di negara yang memiliki senjata nuklir itu.
Serangan telah meningkat sejak Sharif berkuasa Mei tahun lalu. Sharif menjanjikan negosiasi untuk mengakhiri kekerasan. Pembicaraan perdamaian antara pemerintah Pakistan dan gerilyawan Taliban dimulai pada 6 Februari, tapi gagal setelah pemberontak mengatakan mereka mengeksekusi 23 orang dari pasukan paramiliter pemerintah pekan lalu. Aksi ini merupakan balas dendam atas pembunuhan pejuang mereka oleh tentara.
Konflik di Afghanistan hingga kini belum berakhir. Kelompok-kelompok milisi saling bertikai sehingga proses perdamaian di negeri tersebut belum berujung hingga kini.
Peran Indonesia dalam menengahi konflik di negeri tersebut terus dilakukan. Sebagaimana dilakukan dialog dan pertemuan yang diinisiasi Presiden Joko Widodo, Kementerian Luar Negeri RI, dan tokoh-tokoh Islam di negeri ini.
Advertisement