Pasukan Israel Semakin Brutal. Delapan Warga Palestina Tewas, Ratusan Lainnya Luka Termasuk Fotografer AFP
Pasukan Israel semakin brutal. Hari Jumat 8 Juni kemarin, pasukan bersenjata Israel menembakkan peluru tajam dan gas air mata saat ribuan warga Palestina protes di dekat pagar perbatasan Gaza. Empat demonstran Palestina meninggal, termasuk seorang remaja laki-laki. Lebih dari 600 orang lainnya terluka, kata pejabat kesehatan di Gaza hari Sabtu pagi.
Remaja yang meninggal itu bernama Haitham Al-Jamal yang berusia 15 tahun. Keluarganya mengatakan dia mengambil bagian dalam protes di Rafah, di Gaza Selatan, ketika dia ditembak. Sebanyak 12 anak di bawah usia 16 telah tewas dalam protes.
Diantara ratusan mereka yang terluka terdapat seorang fotografer untuk kantor berita Prancis AFP (Agence France Press) terkena tembakan api saat para demonstran membakar ban, melempar batu dan menerbangkan layang-layang yang menyala-nyala dalam rentetan protes massa terbaru.
Kantor berita Prancis, Agence France Press mengatakan salah satu fotografernya, Mohammed Abed Al-Baba, terluka dalam unjuk rasa massa setelah pasukan Israel melepaskan tembakan. AFP mengatakan Al-Baba mengenakan rompi pers dan helm sekitar 200 meter dari perbatasan ketika terluka.
Dikatakan dia ditembak tentara Israel di bawah lutut ketika mencoba untuk mengambil foto seorang pengunjuk rasa yang terluka setelah pasukan Israel melepaskan tembakan. Cedera fotografer tidak mengancam jiwa, tetapi dia harus menjalani operasi.
Setelah salat Jumat kemarin, pasukan Israel menembakkan gas air mata, termasuk dari drone, yang membuat para demonstran berlarian mencari perlindungan. Seorang pria dengan pengeras suara berteriak, "Amerika adalah kejahatan terbesar."
Pada satu titik, tujuh aktivis dalam kemeja bergaris-garis hitam-putih, dimaksudkan untuk menyerupai seragam kamp konsentrasi dari Perang Dunia II mendekati pagar.
"Kami ingin mengingatkan dunia tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian kepada bangsa Palestina, sama seperti yang dilakukan Nazi terhadap bangsa Yahudi," kata aktivis Ahmed Abu Artima.
Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 128 warga Palestina dalam protes di sepanjang perbatasan sejak kampanye diluncurkan pada 30 Maret lalu untuk menuntut hak warga Palestina untuk kembali ke tanah leluhur yang dijarah Israel sejak perang 1948. (an/arab/news)