Pastikan Siap Disembelih, Pemkab Banyuwangi Periksa Hewan Sehat
Pemkab Banyuwangi akan memastikan ternak kurban dalam kondisi sehat sebelum disembelih. Oleh karenanya, ternak kurban yang dijual akan dilakukan pemeriksaan ante mortem (kandang penampungan) dan pos mortem (pemeriksaan Kesehatan)
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Nanang Sugiharto menyatakan, saat ini status wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) masih belum dicabut. Untuk pihaknya akan mengawasi lalu lintas ternak antar kabupaten.
"Lalu lintas ternak antar kabupaten, antar wilayah, harus memenuhi beberapa syarat dan kriteria, termasuk vaksinasi," jelasnya, Senin, 3 Juni 2024.
Untuk ternak yang akan digunakan untuk kurban akan dilakukan pemeriksaan ante dan pos mortem-nya. Langkah ini, menurutnya harus dilaksanakan. Ante mortem kata Dia, adalah pemeriksaan sebelum ternak dipotong. "Ini untuk dipastikan ternak itu sehat dan menenuhi syarat," tegasnya.
Dia menyebut, vaksinasi untuk ternak juga jalan terus. Baik PMK maupun lumpy skin disease (LSD). Untuk vaksinasi PMK, menurutnya sudah cukup bagus, yakni hampir 70 persen dari total populasi sapi di Banyuwangi yang mencapai 116 ribu ekor.
"Untuk LSD kita fokuskan untuk ternak yang akan dilalu lintaskan dan ternak yang skala prioritas, seperti sapi perah. Itu ternak prioritas," katanya.
Mengenai stok ternak kurban, saat ini masih cukup banyak. Dia menyebut, populasi sapi, kambing dan domba cukup tinggi. Ini bisa dilihat dari perputaran lalu lintas ternak. Banyak pedagang melalu lintaskan ternaknya.
"Artinya mengeluarkan ternaknya ke luar Banyuwangi, ada yang ke Jakarta, Surabaya, Semarang, baik sapi, kambing, maupun domba," ungkapnya.