Pemkab Banyuwangi Gelar Sidak Daging di Pasar Tradisional untuk Pastikan Kualitas Daging ASUH
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap daging di pasar tradisional pada Rabu, 26 Maret 2025, dinihari. Sidak ini bertujuan untuk memastikan bahwa daging yang dijual di pasar dalam kondisi aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri.
Kegiatan ini dipimpin oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, yang melakukan sidak di Pasar Blambangan, Banyuwangi. Tidak hanya di pasar tradisional tersebut, sidak serupa juga dilakukan oleh petugas di 25 Puskeswan yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi.
Sidak Daging di Pasar Blambangan Banyuwangi
"Dalam rangka memastikan jaminan kualitas daging ASUH, sidak ini sangat penting, terutama menjelang hari raya besar seperti Nyepi dan Idul Fitri," ujar Ilham Juanda.
Petugas langsung mendatangi lapak penjual daging di Pasar Blambangan yang terletak di Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi. Setiap potongan daging yang dijual oleh pedagang diperiksa secara detail untuk memastikan kualitasnya. Petugas juga memeriksa kadar pH pada daging sapi yang dijual, untuk memastikan daging yang dijual bebas dari kontaminasi yang berbahaya bagi kesehatan.
Daging Sapi Aman dan Sehat di Banyuwangi
Ilham Juanda menegaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa daging yang dijual dipastikan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat melanda Banyuwangi kini sudah melandai, dengan tidak ada laporan penambahan kasus baru. Dari aspek keutuhan, petugas memastikan bahwa daging sapi yang dijual murni sapi tanpa campuran daging lainnya.
"Semuanya sudah disembelih di Rumah Potong Hewan (RTH). Di Banyuwangi ada 8 RTH yang tersebar di berbagai lokasi," terangnya.
Peningkatan Permintaan Daging Jelang Lebaran
Di sisi lain, Ilham Juanda menyebutkan bahwa permintaan daging sapi meningkat pesat menjelang Lebaran. Pedagang yang sebelumnya hanya menyembelih satu ekor sapi kini meningkat menjadi 2 hingga 3 ekor sapi per hari. Hal ini menyebabkan harga daging sapi sedikit mengalami kenaikan, yaitu sekitar Rp10 ribu per kg, dari harga sebelumnya antara Rp125 ribu hingga Rp130 ribu per kg menjadi Rp135 ribu hingga Rp140 ribu per kg.
"Harga daging sapi naik sekitar 10 ribu, namun saya rasa ini masih dalam batas wajar mengingat adanya peningkatan permintaan jelang hari raya besar," tegas Ilham Juanda.
Stok Daging Sapi di Banyuwangi Aman
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto, juga menambahkan bahwa ketersediaan stok sapi di Banyuwangi masih aman meskipun permintaan meningkat hingga 300%. Dengan populasi sapi di Banyuwangi yang hampir mencapai 100 ribu ekor, distribusi sapi ke pasar-pasar tetap terjaga.
"Saat ini, pemotongan sapi bisa mencapai hampir 100 ekor per hari, meningkat pesat dari jumlah normal sekitar 32 ekor per hari," ungkap drh. Nanang.
Tips Memilih Daging Sapi yang Sehat dan Segar
Drh. Nanang juga memberikan tips bagi konsumen untuk memilih daging yang segar dan sehat. Salah satunya adalah dengan memastikan bahwa saat daging digantung, tidak ada air yang menetes, karena jika ada air yang menetes, hal itu bisa menjadi indikasi adanya daging gelonggongan. Selain itu, pastikan daging memiliki warna merah segar dan sedikit basah dengan kandungan air sekitar 20%.
"Petugas juga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitas daging yang dijual," tambahnya.
Stabilitas Harga Daging Ayam di Banyuwangi
Selain daging sapi, petugas juga melakukan pengecekan terhadap daging ayam potong. Harga daging ayam potong di Banyuwangi tetap stabil di angka Rp32 ribu per kg. Permintaan daging ayam juga mengalami kenaikan seiring dengan mendekatnya Hari Raya Idul Fitri.
Advertisement