Paspor Pramugari Oke, Dompet, dan SIM di Serpihan Sriwijaya Air
Tim SAR gabungan menemukan banyak barang di antara serpihan pesawat Sriwijaya Air SJY-182 pada hari kelima pencarian, atau Rabu 13 Januari 2021. Boeing 737-500 rute Jakarta-Pontianak itu jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu 9 Januari 2021.
Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih menyebut, tim SAR gabungan menemukan serpihan pesawat dan properti korban, seperti kartu penerbangan, uang kertas, paspor hingga SIM (Surat Izin Mengemudi).
Menurut Yassin Kosasih, paspor yang ditemukan itu tertera atas nama Oke Dhurrotul Jannah," ungkapnya. Oke merupakan pramugari NAM Air yang menjadi kru tambahan dalam pesawat Sriwijaya SJY-182. Sedangkan SIM yang ditemukan, lanjut Yassin Kosasih, atas nama Didik Gunardi.
"Ditemukan juga beberapa puing pesawat yang diduga milik Sriwijaya Air SJY-182," sambung Yassin Kosasih.
Yassin Kosasih menyampaikan, Polri menerjunkan tiga tim penyelam yang terdiri atas Korpolairud Baharkam Polri, Ditpolairud PMJ, Ditpolairud Polda Banten, Ditpolairud Polda Jabar dan Korp Brimob Polri.
Sementara itu, Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama, Yayan Sofyan di KRI Rigel-933 mengungkap penemuan dompet pramugari korban Sriwijaya Air.
Dompet berwarna coklat itu terselip sejumlah identitas di antaranya kartu kesehatan dan kartu PT Sriwijaya Air Group bernama Yunni Dwi Saputri.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.