Pasokan Turun, Harga Cabai di Pasar Tradisional Bondowoso makin Pedas
Cabai atau lombok menjadi perbincangan hangat masyarakat, khususnya emak-emak (ibu rumah tangga, red) di Bondowoso Jawa Timur dalam dua pekan terakhir. Ini menyusul harga cabai di pasar tradisional Bondowoso yang semakin pedas.
Pekan ini, harga cabai rawit merah di Pasar Induk Bondowoso melonjak pada kisaran Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram (kg). Padahal, pada pekan lalu masih berada di kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogram.
Begitu juga, harga cabai rawit hijau ikut merangkak naik. Pekan lalu masih Rp 20 ribu per kilogram, memasuki pekan ini naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
Harga cabai merah besar juga mengalami kenaikan. Pekan lalu masih Rp 25 ribu per kilogram, sejak pekan ini naik di kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.
Penyebab kenaikan harga bahan pokok berasa pedas ini diduga terjadi penurunan pasokan kepada para pedagang di pasar tradisional Bondowoso. Mereka mengaku tidak bisa berbuat apa-apa, karena harga cabai sudah naik dari pemasok.
"Semua jenis cabai sudah naik sejak seminggu lalu (pekan lalu). Sebabnya, pasokan dari pemasok turun. Juga, saya dan pedagang lain beli dari pemasok cabai harganya sudah naik," kata Hayati, seorang pedagang bahan pokok di Pasar Induk Bondowoso, Kamis 25 Juli 2024 sore.
Seorang emak-emak, Luluk, warga Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso membenarkan harga cabai mahal pada pekan ini. Karena itu, ia menyiasati membeli cabai sesuai kebutuhan saja.
"Cabai memang salah satu bahan pokok dapur yang saya butuhkan. Tapi, sekarang harga cabai mahal, ya beli secukupnya saja. Kan tidak setiap harus makan makanan berasa pedas," katanya.