Pasangan Dito-Dewi Kembali Dapat Dukungan dari Ponpes
Kurang lebih 14 hari menjelang pencoblosan, pada 9 Desember 2020 mendatang, dukungan terhadap calon tunggal Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono terus mengalir.
Kali ini dukungan diberikan oleh sejumlah pengurus serta guru pengajar Pondok Pesantren Hidayatul Mutaalimin di Desa Sumber Cangkring, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Sebelum pernyataan dukungan diberikan, Hanindhito Himawan Pramono diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri sambil memaparkan program yang akan diusung.
Setelah pemaparan diberikan, kemudian para pengurus serta guru pondok pesantren diberi kesempatan untuk bertanya secara langsung kepada calon bupati muda berusia 28 tahun tersebut. Setelah sesi tanya jawab, acara kemudian dilanjutkan dengan deklarasi pernyataan dukungan.
Ditemui usai acara, putra dari Sekretaris Kabinet, Pramono Anung ini menjelaskan jika dukungan yang diberikan oleh para kiai, tokoh agama serta sekumpulan putra kiai beberapa bulan terakhir, menjadi amanah dirinya beserta pasangannya, Dewi Maria Ulfa.
"Dukungan yang diberikan bukan lantas membuat saya bersama Mbak Dewi terlena. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama bagaimana caranya merealisasikan program-program pondok pesantren. Karena setiap kali saya beraudiensi dengan tokoh agama, terlihat tatapan wajah mereka berharap agar program-program ini terealisasikan," kata pria yang akrab disapa Dito ini.
Jika nanti program ini tidak terealisasi, maka Dito menganggap usaha yang telah ia lakukan dengan mendatangi sejumlah pondok pesantren dan bertemu tokoh agama tidak ada artinya.
"Ini menjadi tanggung jawab moril yang harus saya laksanakan," ujarnya.
Dalam paparannya ada tiga program yang ditawarkan. Pertama program santri preneurship, di mana para santri yang ada di pondok akan diajarkan cara berwirausaha. Kedua, pemberian insentif untuk guru ngaji. Ketiga, pemberian bantuan operasional kepada sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Kediri.
Dari tiga poin program yang disampaikan, salah satu yang menjadi perhatian pokok adalah bisaroh (tanda terima kasih atas jasa) untuk guru madrasah diniyah dan guru TPQ.
"Sebenarnya hampir dari tiga program yang saya sampaikan, ke para tokoh agama, semua mengharapkan. Cuma yang menjadi pokok, itu biasanya bisaroh untuk guru madrasah diniyah dan guru TPQ," kata Dito.
Ihwal hasil survei jelang berakhirnya masa kampanye, Dito mengklaim jika hasil survei terakhir yang ia ketahui menunjukan di angka 80 persen. Ia menargetkan diangka 85 persen minimal. Karena itu di dua minggu terakhir masa kampanye ini, ia akan terus turun ke bawah untuk menjalin komunikasi dengan warga Kabupaten Kediri.
"Artinya masih ada, pekerjaan lagi untuk mengejar lima persen kekurangan ini. Tapi saya harus sampaikan. Survei terakhir per tanggal 18 kemarin sudah di angka 80 persen," jawabnya.