Pasien Virus Corona Masih Ada harapan Hidup
Kabar baik datang dari para pasien virus korona di Tiongkok. Di tengah banyaknya pasien yang terus bertambah, di sisi lain beberapa pasien sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Pasien yang sembuh berpamitan dengan tim dokter dan berpose sambil menerima karangan bunga. Salah satu pasien yang sembuh adalah pasien Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang di Nanchang, Provinsi Jiangxi Tiongkok timur, pada Selasa 28 Januari 2020.
Dia pasien terinfeksi virus korona pertama yang disembuhkan di Provinsi Jiangxi seperti dilansir dari Xinhua.
Awal mulanya, pasien laki-laki berusia 38 tahun dari daerah Xingan itu membawa seorang teman ke Kota Honghu di Provinsi Hubei pada 3 Januari dan kembali ke Xingan pada 5 Januari.
Tak lama setelah kembali, dia mengalami gejala-gejala termasuk demam, batuk, dan sesak dada. Dia didiagnosis pneumonia coronavirus baru dan dipindahkan ke rumah sakit yang ditunjuk tingkat provinsi yakni Rumah Sakit di Universitas Nanchang, pada 23 Januari.
Beruntung, kondisinya membaik secara signifikan setelah perawatan dan memenuhi standar untuk desegregasi. Dan semua demamnya berhasil turun.
Pasien lainnya yang diperbolehkan pulang bernama Jin. Warga Shanghai yang terinfeksi pneumonia itu berhasil pulih sesuai penjelasan otoritas kesehatan Shanghai.
Gadis 21 tahun itu sebelumnya memang tinggal di Wuhan, Provinsi Hubei. Setelah mengalami demam, Jin didiagnosis menderita virus corona, pada 22 Januari. Dia dirawat di rumah sakit di Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai. Di bawah perawatan medis, Jin pulih dengan cepat.
Sebelum keluar dari RS, suhu tubuhnya sudah normal selama lebih dari tiga hari dan gejala saluran pernapasannya sudah sangat membaik. Jin juga menjalani dua tes untuk virus dan kedua hasilnya terbukti negatif.
Lalu ada pasien lainnya yang sembuh seperti dilansir dari Shine. Sepasang suami istri yang terkena pneumonia terkait korona telah keluar dari rumah sakit setelah pemulihan.
Seorang pria bernama Yao, 56, tinggal di Wuhan dan tiba di Shanghai pada 18 Januari. Dia didiagnosis menderita coronavirus dan dirawat di rumah sakit di Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai untuk mendapatkan perawatan.
Selama penyelidikan epidemiologis dan pemeriksaan pada kontak dekatnya, istrinya ternyata juga tertular. Istrinya yang berusia 58 tahun bermarga Li mengalami batuk dan kemudian didiagnosis dan dirawat di rumah sakit karena virus korona.
Kondisi pasangan itu kemudian membaik dengan cepat di bawah perawatan medis. Dan, pernapasan serta fungsi paru-paru mereka telah pulih dengan baik. Temperatur mereka tetap normal selama tiga hari dan dua tes asam nukleat keduanya negatif untuk coronavirus. Pasutri itu dibebaskan dari karantina.
Advertisement