Pasien Paru Akibat Polusi Udara di Surabaya Naik 20 Persen
Kunjungan poli paru-paru di RS Universitas Airlangga (RSUA) dan RSUD Dr Soetomo dalam sebulan terakhir mengalami peningkatan sekitar 20 persen.
Dokter spesialis paru RS Unair, dr Wiwin Is Effendi mengatakan, peningkatan kunjungan pasien paru disinyalir karena polusi udara atau musim kemarau panjang yang dipengaruhi oleh El Nino.
"Pengunjung ke poli kami paling banyak karena asma dan penyakit paru obstruksi kronik (PPOK). Dan kebanyakan dari mereka karena faktor kambuhan akibat polusi udara," katanya, Minggu, 20 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, polusi udara yang terjadi di kota-kota bisa menyebabkan berbagai macam penyakit pada saluran pernapasan. Jangka pendeknya seperti batuk, pilek, maupun sakit tenggorokan. Bila dibiarkan dalam jangka waktu lama bisa lebih berbahaya.
"Ada ungkapan bahwa 'Air polution is silent killer' (polusi udara adalah pembunuh yang tidak bersuara). Jadi, studi membuktikan bahwa ada kaitan antara polusi udara dengan sistem pernapasan. Salah satu faktor utama kontaminasi paru-paru adalah dengan polusi udara," paparnya.
Selain saluran pernapasan, ujar dr Wiwin, polusi udara juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada sistem vaskuler, sistem sentrum atau metabolisme tubuh. "Jadi jangka panjangnya bisa menimbulkan kanker, juga bisa muncul penyakit paru dan PPOK," imbuhnya.
Ia mengungkapkan, polusi udara yang patut diwaspadai sebuah kota apabila indeks kualitas udara atau IQ Air berada pada warna merah, seperti yang terjadi di Jakarta. "IQ Air di kota-kota besar rata-rata hampir sama. Yang aman itu menunjukkan warna hijau. Tapi ini jarang terjadi. Jakarta beberapa hari ini berwarna merah," terangnya.
Lanjutnya, di Surabaya bila melihat hasil real time waktu pagi hingga sore, kualitas udara masih berstatus aman dengan kewaspadaan. Ada banyak faktor yang terus mempengaruhi kualitas udara secara real time.
Wiwin menjelaskan, polusi udara tidak hanya dari asap kendaraan dan pabrik. Tetapi, juga bisa dihasilkan dari berputaran roda yang terus menggerus aspal. "Semakin ngegas dan ngerem akan semakin menimbulkan gesekan yang menyebabkan polusi," tandasnya.
Cara Mencegah Dampak Polusi Udara
Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh polusi udara, yakni memakai masker.
"Selain itu, ada pula dengan pola hidup sehat, makan cukup, istirahat cukup. Sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar. Olahraga juga bisa meningkatkan kesehatan, tapi situasinya begini ya sebisa mungkin mengurangi olahraga outdoor, diperbanyak olahraga indoor," pungkasnya.