Pasien Luar Kota Penuhi Tempat Isolasi di RS Kota Mojokerto
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, peningkatan kasus baru COVID-19 di Mojokerto terjadi dalam dua minggu terakhir. Hal itu sejak munculnya klaster lingkungan Sidomulyo, Sekar Putih, dan Pekayon sebanyak 244 orang.
Demikian ditegaskan saat menggelar jumpa pers terkait kondisi terakhir kasus COVID-19 di wilayahnya, Rabu 30 Juni 2021.
Di Kota Mojokerto ada dua Rumah sakit rujukan yang diutamakan untuk pasien bergejala berat yaitu, RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo total tempat tidur isolalasi sebanyak 105 dan tempat tidur ICU sebanyak tujuh. Yang kedua adalah Rumah Sakit Gatoel dengan tempat tidur isolalasi 67 dan tempat tidur ICU 12.
Peran RS Non-Rujukan
Sedangkan empat rumah sakit non rujukan dengan kapasitas 71 tempat tidur isolasi dan 1 tempat tidur ICU.
"Keterisian tempat tidur pasien di seluruh RS di Kota Mojokerto per 29 Juni 2021 adalah 86,8 persen untuk tempat tidur isolasi dan 95 persen untuk tempat tidur ICU. Dengan 40 persen pasiennya adalah warga Kota Mojokerto dan selebihnya pasien dari luar Kota Mojokerto," ujar Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita dalam keterangan tertulis, Rabu 30 Juni 2021.
Sayangnya dalam keterangan tertulis Wali Kota perempuan pertama di Kota onde-onde itu tidak menyebutkan berasal dari Kota/Kabupaten mana saja pasien dari luar daerah tersebut.
Namun ia menjelaskan, lonjakan yang terhitung sejak 16 Juni hingga 30 Juni 2021 itu membuat pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan harus isolasi mandiri di rumah.
"Semuanya melakukan isolasi mandiri di rumah, karena rata-rata tidak memiliki gejala atau bergejala ringan saja," ujar Ning Ita.
Perhatian ke Tingkat RT-RW
Guna mengantisipasi lonjakan tersebut, ia mengatakan Pemerintah Kota Mojokerto telah menyiapkan dua rumah karantina di Rusunawa Cinde dan Balai Diklat Sekar Putih.
"Di Rusunawa kapasitas tempat tidurnya sebanyak 67 dan saat ini sudah terisi penuh. Makanya kita nambah rumah karantina baru di balai diklat dengan kapasitas 25 tempat tidur," terangnya.
Menurutnya, saat ini Kota Mojokerto masuk ke dalam zona orange. Ia memaparkan dari total 681 Rukun Tetangga (RT) di seluruh Kota Mojokerto, sebanyak 606 RT masuk zona hijau, 66 RT zona Kuning, 8 RT zona orange, dan 1 RT saja yang zona merah.
"Yang merah hanya Kelurahan Kranggan saja, sisanya masih aman," cetusnya.
Disiplin Protokol Kesehatan
Dalam kesempatan ini, Ita mengungkap bahwa pemerintah daerah telah memberikan fasilitas berupa makanan, vitamin, dan probiotik bagi warga terpapar COVID-19 gejala ringan maupun tanpa gejala yang menjalani isolasi di masing-masing rumah.
Ia pun mengungkap Satgas COVID-19 Kota Mojokerto telah melakukan rapat koordinasi mengingat kondisi lonjakan kasus yang ada saat ini. Dari rapat tersebut, diperoleh hasil evaluasi yakni terjadi penularan Virus Corona yang lebih cepat terkait munculnya kasus-kasus baru terkonfirmasi positif.
"Cara mencegah paling ampuh adalah tetap disiplin prokes karena itu, saya imbau masyarakat untuk selalu pakai masker, menjaga jarak, cuci tangan (Hand Sanitizer), hindari kerumunan dan membatasi mobilitas," tegasnya.
Vaksinasi dan Penurunan Terpapar Covid-19
Ia menilai vaksinasi yang kini mulai digalakkan tidak dapat mencegah keterpaparan COVID-19. Namun, hal itu dapat menurunkan tingkat keterpaparan akibat virus Corona.
Untuk itu, ia mengatakan pihaknya beserta Satgas COVID-19 akan mengaktifkan peran posko COVID-19 dalam percepatan penanganan COVID-19 di masing-masing lingkungan.
"Satgas COVID-19 Kota Mojokerto menertibkan surat edaran tentang pemberlakuan PPKM Mikro dan mengoptimalkan posko COVID-19 berlaku mulai 23 Juni hingga 5 Juli 2021," tandas Ning Ita.