Pasien Ini Ditolak Sejumlah RS di Surabaya Karena Alasan Penuh
Nasib Saiful, 49 tahun, warga Jalan A Yani Surabaya cukup menyedihkan. Setelah dua minggu lalu divonis menderita liver, kini laki-laki yang berprofesi sebagai teknisi salah satu BUMN terkatung-katung karena ditolak sejumlah rumah sakit di Surabaya.
Saiful oleh keluarganya pernah dibawa ke rumah sakit RKZ Surabaya, namun ditolak dengan alasan tidak ada bed rawat inap. Lalu oleh keluarga dirujuk ke RSAL Dr Ramlan. Lagi-lagi nasib serupa dialami. Ia ditolak dengan alasan full.
Kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara dan kemudian terakhir ke RSI Jemursari. Di RS RKZ sebenarnya sudah masuk daftar tunggu. Namun sampai seminggu tidak dipanggil-panggil, hingga pihak keluarga memutuskan untuk mencari rumah sakit lain.
"Kita tidak mau dirawat di RSUD Dr Soetomo karena takut kena covid-19. Di samping itu, kita juga udah langganan di RKZ. Jadi, kita inginnya di RKZ. Tapi masuk daftar tunggu sampai seminggu lebih belum dipanggil-panggil. Keburu suami sakitnya parah," kata Endang, istri Saiful.
Dan, akhirnya Saiful bisa dirawat di rumah sakit di kawasan Manyar. Namun, pihak keluarga merahasiakan identitas rumah sakit tersebut, dengan alasan kenyamanan. "Sekarang sudah dirawat di Manyar," katanya singkat.
Sementara itu, Humas RKZ Surabaya dr Agung Kurniawan Saputra saat dikonfirmasi membenarkan bahwa RKZ saat ini ruang rawat inap telah penuh. Sehingga pihak manajemen mengeluarkan pengumuman untuk menolak pasien covid-19.
"Itu kejadian kemarin sore, dan benar kita menolak pasien covid-19 karena sudah tidak ada ruang isolasi dan stagnasi," ujar Agung seperti dikutip Detik.com.
Namun, Agung membantah bahwa pihak RKZ menolak pasien non-covid-19. "RKZ tidak bisa menerima lagi pasien Covid-19 untuk sementara. Tetapi, pasien gawat darurat non-covid-19 tetap diterima sesuai penempatan di IGD noncovid-19," katanya.
Agung menegaskan edaran itu hanya bersifat sementara. Dan pada Minggu, 3 Januari 2021 sore IGD RKZ untuk pasien Covid-19 telah buka kembali.
"Ini bersifat sementara, waktu demi waktu bisa berubah sesuai perubahan situasi, bukan hal yg permanen. Dan sore tadi sudah buka kembali kok," kata Agung.
Advertisement