Pasien Covid Melonjak, Pemkot Surabaya Klaim Karena Tracing
Kota Surabaya terus mencatat pertambahan jumlah orang dalam pantauan (ODP), pasien dalam pantauan (PDP) serta pasien terkonfirmasi positif. Menurut Pemerintah Kota (Pemkot), hal tersebut sebagai hasil dari tracing sekaligus keseriusan Pemkot untuk mengentikan penularan covid-19.
“Kami membuka angka ini untuk membuktikan bahwa kami ingin menyelamatkan masyarakat, memutus rantai penyebaran. Kami cari titik penyebarannya lewat klaster-klaster. Supaya penanganannya juga cepat dan tidak menyebar,” kata Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, di Balai Kota Surabaya, Minggu, 10 Mei 2020.
Fikser melanjutkan, jika melonjaknya jumlah tersebut dikarenakan masyarakat sudah mulai sadar melakukan tes secara mandiri. Selain itu, ia juga mengaku bahwa hasil itu dipengaruhi hasil rapid test yang telah dilakukan Pemkot kepada sebagian besar warga.
“Hingga saat ini pemerintah kota sudah melakukan rapid test kepada 4.250 orang, hasilnya ada 356 orang yang reaktif dan kami usulkan untuk melakukan tes swab lanjutan,” jelas Fikser.
Perihal tes swab, Pemkot mengklaim telah melakukan pemeriksaan kepada 1.083 orang mulai Maret hingga 8 Mei 2020. Fikser menjelaskan, bahwa pada periode Maret hingga April, pihaknya melakukan tes swab sebanyak 230 orang, hasilnya 61 positif dan 169 negatif.
Kemudian dilanjutkan pada, tanggal 1 sampai 8 Mei 2020 kemarin, Pemkot Surabaya sudah melakukan tes swab sebanyak 853 orang dengan hasil 48 positif dan sisanya sebanyak 805 masih menunggu hasilnya.
“Jadi kasus covid-19 ini seperti gunung es. Pada Maret kan kasusnya sedikit. Nah sejak April sampai 8 Mei 2020, kasus ini naik drastis. Artinya, ke depan bisa saja terjadi peningkatan,” kata Fikser sambil mengingatkan jika ada sampel uji swab yang sampai saat ini belum keluar sebanyak 805 orang..
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien tersebu, Fikser mengungkapkan saat ini pihaknya melakukan penambahan kamar di rumah sakit rujukan. Seperti di RS Soewandhie, dari 22 kamar nanti akan ditambah sekitar 36 kamar, sehingga total ada 58 kamar.
Kemudian di Rumah Sakit BDH, dari 12 kamar akan ditambahkan 52 kamar, jadi totalnya akan ada 64 kamar. Selain itu, ada pula penambahan kapasitas sekitar 40 kamar dengan rumah sakit swasta.” Untuk itu, Pemkot menyiapkan 120 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan kamar-kamar yang ada di rumah sakit itu,” tutupnya.