Pasien Covid-19 Bertambah, BOR RSHU Surabaya Terisi 16 Persen
Covid-19 varian Omicron menyebabkan Indonesia mengalami gelombang 3 pandemi Covid-19. Di Surabaya sendiri pasien Covid-19 kembali bertambah, seperti terjadi di Rumah Sakit Husada Utama (RSHU). Rumah Sakit Husada Utama diketahui menjadi salah rumah sakit rujukan Covid-19.
"Saat ini ada 80 pasien Covid-19, tapi semuanya hampir bergejala ringan. Yang dirawat di RSHU 60 persen warga Surabaya, 40 persen dari luar Surabaya," kata Direktur Rumah Sakit Husada Utama, dokter Didi Dewanto.
Menurut Didi, saat ini banyak masyarakat apabila hasil PCR-nya positif langsung mencari rumah sakit untuk dirawat. Sebab, masyarakat masih trauma rumah sakit penuh ketika varian Delta merebak sekitar Juni sampai Juli 2020 lalu.
"Masyarakat masih trauma pada Juni-Juli saat puncak varian Delta. Waktu itu pasien yang datang sesak, meninggal, tidak dapat kamar. Sehingga, sekarang swab positif nyari rumah sakit karena takut nanti tidak dapat penanganan lebih lanjut," terangnya.
Didi menyebut, secara keseluruhan pasien Omicron bergejala ringan, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan. Sebenarnya, bila positif, pasien Omicron bisa melakukan isolasi di rumah saja, dengan catatan makan, minum dan vitamin diperhatikan. "Karena dari pengalaman kami, 3 sampai 5 hari swab ulang sudah negatif," imbuhnya.
Atau bisa juga melakukan isolasi terpadu di lokasi yang disediakan Pemkot Surabaya, seperti di Hotel Asrama Haji dan RS Lapangan Tembak. "Apabila kasus semakin naik nantinya, kami setuju RS sebaiknya untuk yang bergejala sedang dan berat. Sedang untuk bergejala ringan bisa di isolasi terpadu," terang Didi.
Saat ditanya mengenai Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit Husada Utama saat ini, Didi mengungkapkan, saat ini sudah terisi sekitar 16 persen. "Angka ini masih aman, tapi masyarakat harus prokes. Saat ini gejalanya mirip flu biasa tapi di-swab positif. Semoga ini bagian dari pandemi, menuju endemi," tutupnya.
Advertisement