Pasien Corona Melonjak Stok Tabung Oksigen RSUD Mojokerto Menipis
Stok tabung oksigen di RSUD Prof Dr Soekandar Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto kian menipis. Hal itu disebabkan melonjaknya pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit pelat merah itu.
Kepala Bidang Penunjang RSUD Prof dr Soekandar Asri S Diaz mengatakan menipisnya stok oksigen hanya pada oksigen kemasan tabung untuk merawat pasien COVID-19 yang terus bertambah.
"Penggunaan meningkat, utamanya memang dibutuhkan pasien COVID-19. Karena biasanya saturasi oksigennya turun semua jadi sesak nafas. Sehingga flow oksigen harus ekstra dibandingkan diagnosa lainnya," kata Asri, Selasa 6 Juli 2021.
Sementara stok oksigen di oksigen sentral milik RSUD Prof dr Soekandar, saat ini masih aman. Oksigen central berupa tabung besar di bagian belakang rumah sakit. Tabung tersebut terhubung dengan instalasi gas untuk menyalurkan oksigen ke outlet di masing-masing ruang perawatan.
"Kalau oksigen sentral masih aman. Yang kritis yang manual, tabung oksigen 6 meter kubik dan 1 meter kubik," ujarnya.
Dibutuhkan untuk Tenda Darurat
Asri menjelaskan tabung oksigen dibutuhkan untuk tenda darurat yang belum terjangkau instalasi gas dari oksigen central. Tenda tersebut untuk merawat pasien IGD yang mengalami gejala COVID-19. Selain itu, tabung oksigen juga dibutuhkan untuk pasien terinfeksi Corona di ruangan isolasi dan ICU.
"Kebutuhan tabung oksigen di tenda, di ruang isolasi dan ICU untuk ventilator butuh dua sumber oksigen, dari manual dan oksigen central. Oksigen hampir habis, sudah menipis," terang Asri.
Semua tabung telah dipakai di beberapa ruangan. Padahal, saat ini kebutuhan oksigen mencapai 60 tabung per hari karena bertambahnya pasien COVID-19. Masing-masing tabung berkapasitas 6 meter kubik.
"Dalam perjalanan tabung dari Malang, karena pengisiannya tabung harus dibawa ke vendor. Masih kami pantau kedatangannya," tandasnya.