Pasca Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Alami Kondisi Buruk
Pelatih Kepala Arema FC, Fernando Valente menyatakan saat ini timnya dalam situasi yang sulit pasca peristiwa Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, lalu. Pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan skuat Singo Edan tampil di bawah performa pada Kompetisi Liga 1.
Hingga saat ini Tim Arema FC masih belum bisa keluar dari zona degradasi. Skuat Singo Edan berada di posisi ke-16 klasemen sementara dari 18 tim yang ikut berkompetisi.
“Bukan hanya tentang Arema FC berada di zona degradasi tetapi tentang situasi setelah tragedi terjadi,” ujarnya pada Rabu 1 Oktober 2023.
Akibat peristiwa Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sebanyak 135 korban jiwa tersebut membuat Arema FC menerima sanksi dari federasi. Serta berbagai macam masalah seperti, kesulitan mendapatkan homebase.
“Ini sangat-sangat sulit mungkin di sejarahnya Arema ini adalah momen yang terburuk bagi Arema,” katanya.
Persoalan homebase ini juga menjadi masalah di Arema FC. Lokasi homebase di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali. Membuat klub asal Malang itu, mau tidak mau melakukan perjalanan cukup panjang.
“Selalu ada perjalanan ke Bali. Perjalanan yang tidak bagus terhadap persiapan pemain,” ujarnya.
Pelatih asing berusia 64 tahun itu menilai bahwa Arema FC adalah salah satu tim di Indonesia yang memiliki sejarah besar. Namun sekarang, tim sedang mengalami momen terburuk dari rangkaian sejarah itu.
“Kami tidak punya suporter, kami tidak punya stadion,” katanya.
Advertisement