Pasca Terpuruk, Pengusaha Jasa Dekorasi Pernikahan Mulai Bangkit
Terpuruknya ekonomi akibat pandemi COVID-19, juga memukul pengusaha jasa dekorasi pernikahan. Maka dengan terkendalinya COVID-19, ekonomi kreatif di Indonesia terus berjuang menjadi garda terdepan dalam momentum kebangkitan ekonomi.
Momentum kebangkitan ekonomi harus terus dijaga sebagai bagian dari upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada semua lini, termasuk sektor ekonomi kreatif di Indonesia.
Hal inilah yang melatarbelakangi Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (ASPEDI) mengadakan Rapat Kerja Nasional 7 ASPEDI 2022, yang diadakan di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah. Rakernas berlangsung sejak Selasa 2 Agustus dan akan berakhir hari ini Rabu 3 Agustus 2022.
Ketua Umum DPP ASPEDI Warsono mengatakan kegiatan Rakernas ASPEDI sejalan dengan yang sedang dilakukan pemerintah dalam membangkitkan dan memulihkan ekonomi nasional.
“Dalam Rakernas ini kami tekankan dengan tema Optimalisasi Pengembangan ASPEDI Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Kreatif. Seluruh anggota antusias dan yakin industri jasa pernikahan kembali bergairah dan bangkit setelah dua tahun terpuruk akibat pandemi," ungkap Warsono di sela Rapat Kerja Nasional di Semarang, 3 Agustus 2022.
Menurut Warsono, pengusaha jasa dekorasi pernikahan merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak saat pandemi. Warsono berharap, Rakernas ASPEDI menjadi momentum kebangkitan para pengusaha jasa dekorasi pernikahan.
"Di rakernas ini akan difokuskan pada pembenahan internal untuk bangkitkan lagi semangat teman-teman pengusaha," katanya.
Di samping itu dibahas sejumlah agenda jangka panjang lain, seperti sertifikasi.
"Ke depan pengusaha jasa dekorasi pernikahan ini juga harus tersertifikasi. Kami ingin agar konsumen percaya, tenang dan mudah memilih vendor dekorasi pernikahan dari member ASPEDI.
Dengan adanya sertifikasi diharapkan, para pelaku usaha jasa dekorasi pernikahan makin meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada konsumen. Kami targetkan untuk sertifikasi bisa kita laksanakan dalam tiga tahun ke depan,” tandas Warsono.
ASPEDI mengapresiasi berbagai pelonggaran yang diberikan pemerintah dengan mengajak semua pihak di dunia bisnis wedding untuk kembali beraktivitas. “Dalam bisnis wedding ini ada ribuan pekerja yang terlibat, mulai dari petani bunga, desainer, jasa transportasi, perangkai bunga, pekerja seni ukir, dan lainnya. Belum lagi sektor jasa boga, jasa foto video, jasa tata rias dan busana, pembawa acara dan banyak lagi. Kami ajak mereka kembali menyemarakkan usaha ini,” ujar Warsono.
Dalam Rakernas ASPEDI 7 tahun 2022 ini hadir pleno DPP ASPEDI, perwakilan dari kepengurusan di 19 provinsi dan para anggota. “Anggota ASPEDI di seluruh Indonesia sekitar 1.200 orang pengusaha jasa dekorasi. Untuk Rakernas ini diwakili 250 orang pengurus dan anggota. Kami berharap setelah Rakernas ini dunia usaha pernikahan khususnya jasa dekorasi terus meningkat,” ujar Warsono
Selain Rakernas, di saat yang sama ASPEDI juga menggelar ajang Wedding Industries Festival (WIF). Event WIF diikuti 500 lebih pengusaha pernikahan dan 20 supplier kebutuhan pernikahan.
Sementara itu Ketua DPD ASPEDIi Jateng Nanang Khusnaini yang juga OC Rakernas ASPEDI, ajang WIF merupakan upaya untuk meramaikan rakernas dan momen membangkitkan industri pernikahan, setelah terpuruk akibat pandemi. “Kita semua optimis industri pernikahan kembali bergairah," ucap Nanang.
Nanang menambahkan, Rakernas ASPEDI dan WIF diisi sejumlah kegiatan seperti coaching bisnis, bazaar properti, wedding expo, bazaar kuliner dan gathering.
Advertisement