Pasca Rusuh Suporter, Persebaya Terancam Tak Bisa Gunakan GBT
Suporter yang berulah, Persebaya Surabaya terancam tak bisa gunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Seperti diberitakan ngopibareng.id, kerusuhan suporter terjadi Selasa, 29 Oktober malam. Peristiwa ini berlangsung saat pertandingan lanjutan Liga 1 2019, Persebaya vs PSS Sleman.
Jelang laga Persebaya vs PSM Makassar pada 2 November mendatang, tim berjuluk Bajul Ijo ini siap-siap menerima laga usiran.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Surabaya, Afghani Wardhana, tak memberi rekomendasi Bajul Ijo main di kandang sendiri. Pasalnya, proses pengerjaan perbaikan Stadion GBT belum selesai 100 persen.
"Ini terkait penggunaan yang berikutnya kami tidak bisa atau tidak punya kapasitas untuk menyatakan. Tentu kami akan lakukan koordinasi lagi," kata Afghani, usai mengunjungi Stadion GBT, Rabu 30 Oktober 2019.
Afghani menyatakan proses perbaikan mulai hari ini sudah berjalan, pasca sejumlah fasilitas Stadion GBT dirusak dan dibakar oleh oknum suporter. Stadion yang memiliki kapasitas 55.000 ini baru bisa digunakan lagi setelah renovasi selesai.
"Nanti lebih baik kita tunggu saja sampai proses selesai berjalan. Intinya akan kami lakukan perbaikan secepatnya," imbuh Afghani.
Bukan hanya itu saja, Afghani mengatakan, saat ini pihak Dispora bersama Pemerintah Kota Surabaya sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut insiden yang cukup memalukan nama Kota Pahlawan ini.
"Kami tentu akan melakukan proses hukum, mengusut pelaku pengerusakan ini. Tapi semua itu kami percayakan ke pihak kepolisian Polrestabes Surabaya," ujar dia.
Afghani berharap, kerusuhan di GBT tak lagi dilakukan oleh oknum Bonek Mania. Sebab apa yang di dalam stadion GBT merupakan milik masyarakat Kota Surabaya. Sayang jika fasilitas umum ini dirusak.
Sebelumnya, Direktur tim Media Persebaya, Nanang Priyatno mengatakan siap menjalani hukuman sesuai regulasi yang ditetapkan oleh PSSI. Ia juga menyadari di pertandingan ini banyak hal yang membuat klub rugi akibat ulah suporter.
"Kami tentu siap menjalankan hukuman sesuai regulasi yang ada di operator Liga dan PSSI, tinggal kita tinggu surat saja," kata Nanang, usai pertandingan, Selasa malam.
Nanang juga menjelaskan, timnya juga siap menerima sanksi pertandingan usiran tanpa penonton. Tinggal nanti ia akan menentukan di mana lokasi stadion yang akan dipilih untuk pertandingan.
"Ya kami siap, tapi kami juga berharap ndak sampai kena laga usiran tanpa penonton. Kita tunggu putusan Komisi Disiplin (Komdis) saja pekan depan," ujar Nanang.