Pasca OTT KPK Korupsi Dana Hibah, Anggota DPRD Jatim Takut Rapat
Anggota DPRD Jawa Timur (Jatim), saat ini disebut jarang menghadiri rapat. Hal tersebut diduga dampak dari kasus korupsi dana hibah, yang menyangkut nama Wakil Ketuanya, Sahat Tua Simanjutak.
Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi E DPRD Jatim, Mathur Husyairi. Dia mengatakan, ketika diadakan rapat Badan Anggaran (Banggar), hanya dihadiri tujuh orang.
"(Rapat) Banggar kemarin, yang hadir cuman tujuh orang. Saya lihat ini takut bahas APBD atau takut karena terkait dengan (kasus) hibah," kata Mathur, Senin, 20 Maret 2023.
Bahkan, kata Mathur, ketika akan dilakukan rapat fraksi, para ketuanya terlebih dahulu menanyakan membahas apa. Padahal, mereka tidak pernah bertanya terkait hal tersebut sebelumnya.
"Beberapa kali diundang ke rapat fraksi, ketua fraksi mempertanyakan ini rapat apa. Fraksi ini bukan alat kelengkapan dewan, tapi dulu-dulu kenapa gak mempersoalkan," jelasnya.
Menurut Mathur, para anggota DPRD Jatim takut namanya tersangkut kasus korupsi dana hibah Wakil Ketua, Sahat Tua Simanjutak. Sebab, KPK hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan.
"Saya pikir secara psikologi mereka ada rasa was-was, karena kasus hibah Pak Sahat ini kan endingnya enggak ada yang tahu KPK mau kemana," ucapnya.
Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu menyebut, semua orang berkemungkinan turut terjerat kasus tersebut. Terutama anggota yang terlibat dalam aliran uang kepengurusan alokasi dana hibah.
"KPK menyasar ke pimpinan saja, atau turun ke ketua fraksi, pimpinan komisi, atau bahkan ke anggota yang terlibat dengan ijon (uang muka), kita enggak tahu," tutupnya.