Pasca Operasi, Kembar Siam Sudah Bisa Menggerak-gerakan Kaki
Satu hari pasca operasi pemisahan bayi kembar siam berusia 17 Akila Dewi Syabila dan Azila Dewi Sabrina, Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Agus Harianto,SpA (K) menyebut jika keduanya dalam kondisi stabil.
"Keduanya dalam keadaan stabil, artinya mereka sudah bisa bergerak aktif walaupun masih ditidurkan. Kita semua berharap masa adaptasinya cepat terlewati," ungkap dokter Agus Harianto ditemui, Kamis, 15 Agustus 2019.
Agus Harianto juga mengatakan bahwa Akila dan Azila bahkan sudah diperkenalkan minum lewat sonde (pipa makanan) dengan tujuan dapat merangsang pertumbuhan ususnya. Selain itu, kata Agus dokter juga memberikan jaringan nutrisi agar keduanya bisa segara lepas dari infus dan tidak terjadi infeksi.
Menurutnya, kasus bayi kembar siam ke 99 RSUD Dr.Soetomo ini memiliki keunikan yaitu, pemasangan plat untuk Azila yang dibuat untuk menghubungkan rusuk kanan dan kiri. Pemasangan plat ini terpaksa harus dilakukan karena, Azila tidak memiliki tulang dada.
"Perbedaan dalam kasus ini yaitu, pemasangan plat untuk Azila sebab, tidak banyak literatur yang menyebutkan hal ini dan ini berhasil dilakukan oleh dokter Heroe," kata Agus.
Satu hari pasca operasi pemisahan bayi kembar siam berusia 17 Akila Dewi Syabila dan Azila Dewi Sabrina, Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Agus Harianto,SpA (K) menyebut jika keduanya dalam kondisi stabil.
"Keduanya dalam keadaan stabil, artinya mereka sudah bisa bergerak aktif walaupun masih ditidurkan. Kita semua berharap masa adaptasinya cepat terlewati," ungkap dokter Agus Harianto ditemui, Kamis, 15 Agustus 2019.
Agus Harianto juga mengatakan bahwa Akila dan Azila bahkan sudah diperkenalkan minum lewat sonde (pipa makanan) dengan tujuan dapat merangsang pertumbuhan ususnya. Selain itu, kata Agus dokter juga memberikan jaringan nutrisi agar keduanya bisa segara lepas dari infus dan tidak terjadi infeksi.
Menurutnya, kasus bayi kembar siam ke 99 RSUD Dr.Soetomo ini memiliki keunikan yaitu, pemasangan plat untuk Azila yang dibuat untuk menghubungkan rusuk kanan dan kiri. Pemasangan plat ini terpaksa harus dilakukan karena, Azila tidak memiliki tulang dada.
"Perbedaan dalam kasus ini yaitu, pemasangan plat untuk Azila sebab, tidak banyak literatur yang menyebutkan hal ini dan ini berhasil dilakukan oleh dokter Heroe," kata Agus.
Kedua orangtua bayi kembar siam pun sudah bisa melihat anaknya di ruang intensive care unit (ICU). Hal ini bertujuan agar bayi tidak merasa stres atau sedih karena terpisah dari orangtuanya.
"Akila dan Azila sudah mengenal kedua orangtuanya. Nanti kalau dipisahkan mereka bisa rindu bisa berakibat stress. Kalau stres nanti penyembuhannya lama. Jadi alangkah lebih baik kalau orangtuanya sering menjeguknya," papar Agus.
Selviana Dewi, orangtua Akila dan Azila saat ditemui usia melihat anaknya di ICU menceritakan, baik Akila dan Azila sudah bisa mengerak-gerakan kakinya.
"Kondisinya stabil, kakinya sudah bisa gerak-gerak meskipun kondisinya tertidur," kata Selviana Dewi.
Selviana menuturkan, ia dan suami baru bisa masuk ke ruang ICU sekitar pukul 10 malam pasca operasi pemisahan bayi kembar siam berlangsung.
"Perasaan saya pertama kali masuk senang, bersyukur dan terharu lihat kondisi anak saya yang sudah terpisah," ceritanya.
Baik Selviana maupun suaminya, akan mengikuti pentunjuk dokter untuk kesembuhan dan pemulihan kedua putrinya.
"Kami mengikuti semua pentujuk dokter yang penting anak saya bisa pulih. Kalaupun nanti pemulihannya harus satu tahun di sini (Surabaya) saya dan suami akan ikuti yang penting keduanya bisa sehat," pungkas Selviana yang sudah menjeguk putrinya sebanyak 3 kali pasca operasi.