Pasca Kerusuhan Suporter, Wolfgang Pikal Mundur dari Persebaya
Persebaya dilibas PSS Sleman 2-3 di kandang sendiri, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Selasa 29 Oktober malam. Hal ini memantik kerusuhan suporter. Stadion kebanggaan arek Suroboyo dirusak dan dibakar. Peristiwa ini pun viral.
Buntut dari peristiwa tersebut, pelatih Persebaya, Wolfgang Pikal didesak oleh manajemen klub untuk mundur dari jabatannya.
Mundurnya Pikal ini diunggah di laman Instagram resmi @officialpersebaya. Di akun tersebut Pikal menyatakan resmi mundur per Rabu 30 Oktober 2019.
"Terima kasih Persebaya saya bilang manajemen. Dengan hari ini 30 Oktober 2019, saya mundur sebagai pelatih kepala," kata Pikal.
Izin kerja Pikal sempat bermasalah di Kemenaker. Tapi, ia akhirnya sah mendampingi Persebaya di pinggir lapangan per 9 Oktober lalu.
Pelatih asal Austria itu belum memberi kemenangan bagi Persebaya. Di empat pertandingan, tim berjuluk Bajul Ijo itu mengalami satu kali seri dan menelan tiga kekalahan. Yakni saat lawan Borneo ditahan imbang 0-0, digulung Persib 1-4, kalah lawan Persela 0-1, dan terakhir harus takluk dari PSS Sleman di kandang dengan skor 2-3.
Atas hasil minor itu, pelatih yang semestinya direkrut sebagai Asisten Pelatih Alfred Ridle di Persebaya ini mengaku bertanggung jawab penuh.
"Persebaya ya ini memang tanggung jawab dari kerjaan sebagai pelatih," ungkap Pikal di akun Instagramnya.
Dia berharap, Persebaya bisa lebih baik lagi, dan bisa bangkit di sisa pertandingan Liga 1 2019. Untuk musim selanjutnya, dia berdoa agar tim bisa lebih berprestasi lagi.
"Saya mau bilang harapan saya untuk Persebaya bisa lebih baik lagi supaya bisa maju lagi, bisa bangkit lagi, bisa prestasi lagi," tandasnya.
Advertisement