Pasca Karhutla, Wisata Bromo Diprediksi Hijau Lagi dengan Cepat
Pasca mengalami kebakaran hutan dan lahan selama dua pekan lebih, Kawasan Wisata Alam Gunung Bromo berubah menjadi hitam. Seluruh vegetasi mulai dari rerumputan hingga semak belukar hangus. Salah satunya spot Bukit Teletubbies yang di sekelilingnya dihiasi hijau rerumputan kini dipenuhi abu-abu sisa kebakaran.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Satyawan Pudyatmoko mengatakan bahwa perubahan ekosistem di Gunung Bromo menjadi perhatian setelah terjadinya kebakaran pada 6 September 2023.
“Di kawasan Gunung Bromo ini akan kami lihat perubahan ekosistemnya. Tapi semoga tidak terlalu besar karena akan mengurangi daya tarik wisatanya,” ujarnya pada Sabtu 16 September 2023.
Satyawan memprediksi pemulihan ekosistem yang ada di kawasan Gunung Bromo bisa berjalan dengan cepat. Penyebabnya adalah vegetasi yang terbakar didominasi oleh rumput dan semak belukar.
“Untuk rumput, ketika hujan datang nanti dia akan mulai tumbuh kembali. Sementara semak belukar langsung tumbuh tapi relatif agak lambat, karena dia harus berbentuk kayu,” katanya.
Berdasarkan catatan dari KLHK ada sekitar 504 hektar lahan di kawasan Gunung Bromo yang terdampak kebakaran. Lahan yang terbakar mulai dari Dusun Jemplang, Kabupaten Malang hingga Cemorolawang, Probolinggo, Jawa Timur.
“Nanti kalau hujan bisa langsung ke sini lagi (Bromo). Maka rumput-rumput hijau akan langsung pulih kembali,” ujarnya.
Selain pemulihan ekosistem secara alami, Satyawan menambahkan bahwa saat ini KLHK bersama dengan Balai Besar (BB) TAman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merencanakan untuk melakukan intervensi pemulihan.
“Selain itu akan ada intervensi pemulihan yang cukup cepat di sini (Bromo),” katanya.