Bupati Nganjuk Awasi Ketat Bantuan Makanan untuk Korban Longsor
Keracunan massal sempat menjangkiti relawan dan pengungsi korban longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Kamis 18 Febuari 2021 malam. Agar kejadian tersebut tidak terulang, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, mengintruksikan kepada seluruh tim tanggap bencana, agar memperketat pengawasan terhadap pendistribusian makanan dan bantuan bencana dari pihak luar.
"Saya sudah mengintruksikan kepada seluruh tim untuk mengawasi, terlebih bantuan makanan itu datangnya pada malam hari. Terlepas dari pengawasan, ya namanya musibah. Ada orang ingin membantu nggak tahunya mungkin makananya kurang layak dikonsumsi melebihi expired (kadaluarsa)," kata bupati pada awak media, Sabtu 20 Febuari 2021.
Novi Rahman Hidayat menyebut, terdata korban yang mengalami keracunan berjumlah 44 orang. Menurutnya, mereka yang terkena musibah tersebut bukan hanya berasal dari lingkungan seputar pengungsian tetapi juga relawan. Bahkan, Novi menyebut ajudannya juga sempat mengalami gejala keracunan.
"Korbanya tidak hanya di sini saja, yang di Ngajuk kota itu habis makan di sini, relawan yang ikut saya, ajudan saya juga kena kok. Ajudan saya ada yang di UGD, saya suruh istirahat. Semuanya hampir kena, aparat gabungan TNI-Polri juga kena," terangnya.
Seperti diketahui peristiwa keracunan massal ini diduga berasal dari makanan mie yang dikemas dalam cup. Makanan tiba pukul 15.00 WIB, dan korban mulai menunjukkan gejala keracunan pukul 22.00 WIB. Para korban mengalami gejala yang sama yakni perut mual, muntah disertai sakit kepala.
Perkembangan terakhir, menyebutkam jika kondisi kesehatan para korban sudah membaik dan para pengsungsi telah kembali ke posko.
Advertisement