Pasca Idul Adha, Harga Cabai dan Bawang di Surabaya Masih Tinggi
Harga sejumlah bumbu dapur di Surabaya masih mahal, empat hari setelah hari Raya Idul Adha. Cabai merah besar dan cabai keriting masing dijual dengan harga Rp.100.000 per kilogramnya. Sedangkan bawang merah mencapai harga Rp. 70.000 per kilogramnya dari harga normal Rp 35.000 per kilogramnya.
"Cabai baru hari ini turun dari harga 120 ribu jadi Rp 100 ribu. Kalau bawang merah sudah satu bulan lebih naiknya," ujar Malika, salah satu pedagang sayur di Pasar Pucang Surabaya.
Menurut pedagang berusia 56 tahun ini, harga cabai dan bawang merah masih mahal karena pasokannya yang tidak banyak. "Bukan karena hari raya mahalnya, soalnya barangnya tidak banyak jadi mahal. Kalau barangnya banyak ya, harga normal meski lebaran," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Siti Rohma, pedagang lain. Ia mengungkapkan, harga cabai masih naik turun. Hari ini turun besok bisa naik lagi. "Ndak mesti Mbak, hari ini turun dari 120 ribu jadi 100 ribu, besok ndak tahu lagi, tergantung (pasokan) barangnya," kata Siti.
Mengenai kenaikan harga bawang merah ia berujar, hal tersebut sudah terjadi hampir satu bulan ini. "Kalau bawang sudah relatif lama naiknya ada mungkin satu bulan," terangnya. Ketika ditanya mengenai penyebabnya, ia juga kurang bisa memastikan.
Seperti halnya pedagang, mahalnya harga bumbu dapur ini juga dikeluhkan salah satu pembeli, yakni Kurniawati. "Naik semua Mbak, bawang naik, bawang merah naik, cabai naik. Beli sedikit kurang. Beli banyak juga ndak mampu, karena mahal," kata perempuan 36 tahun ini.
Ia pun berharap, harga bumbu dapur terutama cabai bisa normal kembali. Karena kenaikan harga ini juga merimbas pada ekonomi rakyat kecil menengah. "Semoga bisa turunlah biar cabainya aja yang pedas, harganya jangan ikut pedas," harapnya.