Pasca Gempa, Warga Mataram Tidur di Jalanan
Paska gempa berkekuatan 7,0 SR yang mengguncang Lombok Utara, NTB sejumlah warga di Kota Mataram hingga malam ini belum berani masuk ke dalam rumah. Bahkan mereka sengaja untuk tidur di pinggir jalan.
Dio Viegas Latui Napitupulu, Minggu, 5 Agustus 2018 warga Kota Mataram, mengatakan hingga pukul 12.00 WITA warga tidak berani masuk ke rumah. Warga memilih bertahan di jalan-jalan, bahkan mereka memilih tidur di jalan.
"warga tidak berani masuk rumah. Mereka memilih tidur di jalan. Sampai pukul 12.00 WITA warga banyak yang tidur di jalan dengan menggelar tikar dan koran," katanya bersama puluhan warga di Jalan Bambu Runcing, Mataram.
Namun ada juga yang bertahan di lapangan. "Kita diam di sini saja pak, takut kalau pulang, nanti ada gempa susulan lagi," kata Rina yang ditemui wartawan sedang berkumpul bersama keluarganya di lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Minggu malam.
Dengan alas tikar dan selimut hangat yang dia bawa dari rumahnya, Rina, warga Gomong, Kota Mataram, berkumpul layaknya orang yang sedang rekreasi bersama warga lain di lapangan Sangkareang, sebelah barat dari Kantor Wali Kota Mataram.
Tidak hanya di lapangan Sangkareang, banyak warga yang masih bertahan di luar, seperti di halaman parkir pusat perbelanjaan "Lombok Epicentrum Mall", "Mataram Mall", lapangan Taman Malomba Ampenan dan lapangan Lanud Rembiga
Bahkan ada juga yang terlihat duduk di emperan dekat bundaran air mancur simpang lima Karang Jangkong serta pinggiran ruas jalan raya.
"Kita takut pulang ke rumah. Takut ada gempa susulan. Diam di sini saja dulu," ujar Ibu Diah, warga Tangsi, Kecamatan Ampenan, yang ditemui wartawan sedang menggendong anaknya masih balita di lapangan Taman Malomba. (wit)