Pasca Coblosan, Dua Anggota KPPS Opname, Seorang Saksi Meninggal
Pasca pemungutan suara (coblosan) Pemilu 2024, dua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Probolinggo harus menjalani rawat inap (opname) di rumah sakit dan Puskesmas.
Selain itu, seorang saksi parpol dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Fahmi Arif, 20 tahun meninggal dunia.
Dua petugas KPPS dan seorang saksi parpol di Tempat Pemungutan Suara (TPS) diduga kelelahan setelah seharian bertugas.
Pj Walikota Probolinggo, Nurkholis didampingi Ketua KPU setempat, Ahmad Hudri menyempatkan menjenguk dua anggota KPPS di rumah sakit dan Puskesmas. Terakhir Pj walikota dan Ketua KPU bertakziah dan memberikan bantuan bagi keluarga almarhum Fahmi di Jl. Abdul Aziz, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran.
Dua petugas KPPS yang kini dirawat, Selvie, bertugas di TPS 01, Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih yang dirawat di Puskesmas Wonoasih. Sedangkan Puji Lestari, anggota KPPS di TPS 16 Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan yang dirawat di RSUD dr. Mohamad Saleh.
Saat dijenguk Nurkholis bersama Hudri kedua petugas KPPS itu kondisinya mulai membaik. Sebelumnya, keduanya mengakui, kelelahan pasca bertugas di TPS.
"Saya ingin berterima kasih kepada anggota KPPS yang telah bekerja menyukseskan Pemilu 2024. Sehingga dengan pekerjaan berat dan tanggung jawab yang mereka emban membuat kondisinya kelelahan dan harus dilarikan ke rumah sakit," ujar Nurkholis.
Mantan Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim ini menambahkan, sebagai kepala daerah harus peduli dan peka terhadap warganya. Terlebih mereka ini merupakan bagian dari pelaksana Pemilu 2024.
Pria kelahiran Banyuwangi itu berharap, pihak KPU sigap dalam menyikapi kondisi seperti ini atau pun kondisi insidental lainnya.
"Karena tahapan perhitungan hingga penetapan masih berlangsung, semoga semua berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang membahayakan," kata pria penghobi menembak itu.
Sementara itu Hudri mengatakan, KPU terus memantau laporan-laporan dari setiap anggota KPPS se-Kota Probolinggo, termasuk dua dua petugas yang mendapat perawatan di rumah sakit dan Puskesmas.
"Jadi mereka yang belum pernah menjadi petugas KPPS ini kaget dengan ritme pekerjaan yang harus dilakukan, bahkan sampai ada TPS yang melakukan perhitungan sampai pagi," ujarnya.
Tak hanya menjenguk dua petugas KPPS yang di rawat di Puskesmas dan rumah sakit, Pj Walikota dan Ketua KPU Kota Probolinggo juga memberi santunan ke salah satu saksi parpol yang meninggal yakni, Fahmi, warga Jalan Abdul Aziz, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kademangan.
Fahmi yang mengalami pusing dan muntah-muntah meminta izin pulang, Rabu malam, 14 Februari 2024, sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu di TPS tempat ia bertugas masih melakukan penghitungan suara.
Di rumahnya, bujangan itu ditemukan tidak sadarkan diri di kamar mandi. Pihak keluarga kemudian membawa Fahmi ke RSUD dr. Mohamad Saleh.
Pada Kamis dini hari, 16 Februari 2024, sekitar pukul 02.00 WIB, Fahmi menghembuskan napas terakhirnya.