PDAM Sebut Kontraktor Purimas Gunung Anyar Tak Punya Itikad Baik
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya, menyebut kontraktor yang telah merusak pipa milik PDAM tak punya itikad baik. Padahal mereka diduga telah merusak jaringan pipa air bersih milik PDAM Surya Sembada. Dampaknya, ratusan bahkan ribuan warga Surabaya menjadi kesulitan mendapatkan air bersih.
Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno mengatakan, pihaknya hingga saat ini tak melihat ada itikad baik dari pemilik proyek atas kasus kerusakan pipa PDAM tersebut. Sebab hingga sekarang, tidak ada komunikasi dari pemilik proyek dengan pihaknya.
"Saya belum pernah berhubungan dengan pemilik proyek," tambahnya.
Kata Mujiaman, karena belum pernah bertemu dan berkomunikasi tersebut, dirinya belum mengetahui apakah mereka pelaksana proyek akan berani bertanggugjawab. Termasuk di dalamnya memberikan sejumlah ganti rugi atas kerusakan yang telah mereka akibatkan.
Kata Mujiaman, urusan dengan penanggung jawab proyek di Perumahan Purimas Gunung Anyar Surabaya tersebut, saat ini masih belum menjadi prioritas untuk PDAM. Fokus PDAM saat ini adalah melakukan recovery jaringan distribusi yang saat ini belum berfungsi normal sepenuhnya. PDAM Surya Sembada saat ini masih fokus terhadap distribusi air yang masih kurang 10 persen.
"Banyak yang menyarankan agar PDAM menempuh jalur hukum. Namun saat ini PDAM masih fokus distribusi air yang masih kurang tersebut," ujarnya.
Mujiaman mengatakan, beberapa warga Purimas Gunung Anyar juga mengaku geram atas kejadian tersebut. "Sama kecamatan, saya kemarin juga ikut meredam (karena) ini tambah rumit kalau ada chaos dan macem-macem. Saya bisa-bisa berurusan sama polisi, kita malah nggak bisa menyiapkan air. Syukurlah akhirnya mereka percaya," jelasnya.
Selain itu, banyak dari pelaku ekonomi yang berada di sekitar Purimas Gunung Anyar terkena imbasnya. Seperti pedagang dan lainnya yang batal berjualan akibat distribusi air PDAM macet.
"Contohnya beberapa bakso yang batal dibuat. Masyarakat harus beli air dengan harga 800 ribu satu tangkinya. Sejumlah restoran yang akhirnya tutup karena nggak ada air. Kemudian hotel, perumahan, dan segala macam," tandasnya.
Seperti kita ketahui sebelumnya, bocornya pipa PDAM Surya Sembada di kawasan Purimas Gunung Anyar Surabaya ditaksir menimbulkan kerugian mencapai Rp2,5 Miliar per hari. Jika ditotal dalam tiga hari maka mencapai angka Rp7,5 Miliar. Itu belum termasuk biaya recovery dan beberapa hal lain.