Pasca BBM Naik, Khofifah Minta Pemkab dan Pemkot Intervensi Pasar
Pasca kebijakan kenaikan harga BBM. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai upaya untuk menominalisasi dampak yang ditimbulkan. Termasuk di antaranya melakukan intervensi dan operasi pasar untuk menjaga daya beli masyarakat.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, usai acara Penyerahan Bantuan Pemprov Jatim untuk program pelindungan sosial dampak inflasi dan kenaikan BBM, di UPT Bapenda Jember, Minggu, 18 September 2022 siang.
Kepada sejumlah wartawan Khofifah mengatakan, pasca kenaikan harga BBM, Pemprov Jatim melakukan antisipasi terkait dampak yang akan ditimbulkan. Pemkot dan Pemkab di Jawa Timur juga diminta melakukan kegiatan serupa.
Salah satu sektor yang terdampak kenaikan BBM adalah angkutan kota (angkot) dan ojek Online. Untuk itu, Pemprov Jatim menyisir seluruh pekerja angkot dan ojek Online di Jawa Timur.
“Ojol sebagian besar ada di Surabaya Raya, namun kita juga menyisir yang ada di daerah, hari ini kita sisir di Jember,” kata Khofifah, Minggu, 18 September 2022.
Selain itu, Pemprov Jatim juga berusaha menyasar pelaku usaha mikro dan UMKM ultra mikro. Pelaku UMKM ultra mikro diupayakan mendapatkan bantuan Rp600.000 dari program pengendalian dampak inflasi dan kenaikan harga BBM.
Bantuan yang diberikan kepada pelaku UMKM ultra mikro hari ini berasal dari BUMD. Namun, biasanya juga berasal dari Baznas.
Selain itu, untuk menjaga daya beli masyarakat, Pemprov Juga menggelar pasar murah. Sementara ini, pasar murah baru digelar di lima Bakorwil di seluruh Jawa Timur.
Khofifah berharap, pasar murah yang telah digelar oleh Pemprov Jatim dapat dilanjutkan oleh tiap-tiap Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota. Agar memberikan resensi kepada para pelaku usaha di tengah kenaikan BBM.
Tidak cukup sampai di situ, Pemprov Jatim juga melakukan operasi pasar tiap hari Senin pagi yang akan dimulai besok, 19 September 2022. Operasi pasar tersebut akan digelar di 25 pasar yang menjadi sampel Badan Pusat Statistis (BPS).
Khofifah berhadap Pemkot dan Pemkab juga menggelar operasi pasar sebagai bentuk intervensi pemerintah, untuk menjaga daya beli masyarakat, akibat inflasi dan kenaikan harga BBM.
“Pemprov mulai besok akan melakukan operasi pasar di 25 pasar yang menjadi sampling BPS. Di Jember ada empat pasar yang menjadi sampling BPS,” tambah Khofifah.
Lebih jauh Khofifah meminta seluruh elemen masyarakat, khususnya BUMD dan BUMN agar bersama-sama membantu penguatan daya beli masyarakat, melalui CSR. Sebab, jika daya beli masyarakat turun, maka inflasi akan semakin meningkat.
“Mari kita bersama-sama menjaga daya beli masyarakat di tengah inflasi dan kenaikan harga BBM. Jangan sampai kenaikan harga BBM memberikan dampak serius,” pungkas Khofifah.
Diketahui, dalam kunjungannya ke Jember, Khofifah memberikan bantuan secara simbolis kepada sejumlah kelompok masyarakat.
Bantuan perlindungan sosial diserahkan kepada penerima program asistensi sosial penyandang distabilitas berat. Pemprov Jatim memberikan tambahan Rp600.000 selama dua bulan, September dan November, selain mereka mendapatkan bantuan rutin Rp300.000 per bulan.
Bantuan pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor khusus mikrolet dan ojek Online, juga diberikan secara simbolis pada kesempatan itu.
Termasuk juga bantuan program pencegahan stunting dan bantuan bagi pelaku UMKM mikro.
Besok, 19 September 2022, Khofifah juga akan bertemu langsung dengan nelayan di Kecamatan Puger, Jember.
Advertisement