Pasca Banjir Probolinggo, Dam Sumberkareng Dibersihkan
Banjir bandang, Jumat malam lalu, 26 Februari 2021 mengakibatkan banyak sampah menyangkut di Sungai Legundi, Kota Probolinggo. Selain sampah rumah tangga, juga berupa batang pisang, pohon sengon, hingga rumpun bambu (barongan).
Hal itu terlihat saat Dam Sumberkareng di Jalan Nangka, Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo dibersihkan, Rabu, 3 Maret 2021. Pembersihan dam kelep (bisa buka-tutup) itu melibatkan peralatan berat (ekskavator) dan sejumlah personel secara manual.
Pembersihan Dam Sumberkareng melibatkan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Permukiman (PUPR Perkim) Kota Probolinggo dan UPT Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Timur Wilayah Sungai (WS) Welang-Pekalen.
“Kami juga mengerahkan sejumlah tenaga secara manual, karena barongan dan pohon yang menyangkut di sela-sela dam tidak bisa diangkat dengan ekskavator,” kata Kabid Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Perkim Kota Probolinggo, Asep Suprapto Lelono.
Pohon sengon utuh dan barongan yang menyangkut harus digergaji terlebih dulu sebelum diangkat dengan alat berat. Diduga pepohonan dan barongan itu berasal dari kawasan hulu atau lereng pegunungan Bromo.
Asep menduga, sumbatan pepohonan dan barongan itu mengakibatkan pintu dam kelep tidak bisa membuka saat banjir bandang tiba. Sebab pintu dam terganjal pepohonan dan barongan hanya hanyut. “Sistem dam kelep ini kalau ada tekanan tinggi, pintu airnya akan terangkat sendiri. Karena terhalang sampah jadi tidak bisa naik,” katanya.
Asep menambahkan, saat banjir bandang datang dam kelep itu tidak bekerja otomatis. Jika dam ini terbuka dipastikan tidak ada kenaikan debit air di beberapa tempat seperti pekan lalu. Aliran dari Dam Sumberkareng tembus ke sungai di Jalan Brantas hingga Pantai Permata Pilang.
Dinas PUPR Perkim bersama Perangkat Daerah terkait dan UPT Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Timur Wilayah Sungai (WS) Welang-Pekalen akan membuat Kerja Sama Operasional (KSO) dan PKS (Perjanjian Kerja Sama) terkait pemeliharaan Sungai Legundi.
“Melalui KSO, penganggaran pemeliharaan Sungai Legundi bisa sharing antara provinsi dan kota,” kata Asep. Yang jelas, Dinas PUPR Perkim akan mengeruk sedimentasi di Sungai Legundi.
Dilengkapi Saringan
Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo berencana memasang skrin (saringan) pada aliran Sungai Legundi. Skrin ini dipasang untuk menyaring sampah yang hanyut terbawa aliran sungai.
“Skrin ini fungsinya untuk memfilter atau menahan sampah dan ranting pohon agar tidak ikut masuk aliran sungai," ujar Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin.
Untuk merealisasikan pemasangan alat itu, Pemkot Probolinggo akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Sebab pengelolaan Sungai Legundi merupakan wewenang Pemprov Jatim.
"Berdasarkan pantauan pasca banjir, sungai meluap karena banyaknya sampah dan pepohonan yang tersangkut di sejumlah kolong jembatan di Sungai Legundi,” kata Habib Hadi, panggilan akrab walikota.
Pemkot Probolinggo juga mempertimbangkan membuat tempat penampungan air hujan seperti embung. "Pembuatan embung untuk meminimalisir banjir kiriman," kata walikota.
Sementara itu, Kepala UPT PSDA WS Provinsi Jatim, Novita Angriani mengatakan, siap berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Probolinggo terkait desain skrin yang akan dipasang. "Desain skrin sedang kami koordinasikan dengan dinas PUPR Kota Probolinggo,” katanya. Terkait tidak berfungsinya kelep pada Dam Sumberkareng, lebih dulu dibersihkan sebelum diperbaiki.
Advertisement