Pasar Tumpah dan Titik Macet Jalur Mudik Cepu-Bojonegoro-Babat
Mudik lewat jalur tengah Babat (Lamongan)-Bojonegoro hingga Cepu (Blora) jadi alternatif para pemudik tiap lebaran dalam 10 tahun terakhir ini dan Lebaran 2024. Namun ada sejumlah titik rawan macet, karena pasar tumpah juga traffic light pada perjalanan jarak sekitar 72 kilometer itu.
Jalur mudik yang melintasi tiga kabupaten di Jawa Timur, yaitu Lamongan dan Bojonegoro dan Cepu, Blora, Jawa Tengah ini, menjadi penghubung sejumlah kota. Setidaknya penghubung di dua ibukota provinsi, yaitu Surabaya dan Semarang, yang melintas di beberapa kabupaten.
Sedikitnya ada Sembilan jalan yang rawan macet. Dimulai dari pertigaan Ketapang. Kecamatan Cepu, Blora, yang kerap macet akibat jalan yang relative sempit dan kepadatan lalu lintas. Kemudian, di perempatan Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, jalur ini kerap macet tercatat lebih dari 3 kilometer saat puncak arus mudik H-3 hingga H+3 lebaran.
Maklum perempatan Padangan, menjadi jalur penghubung, ke selatan di Kabupaten Ngawi, ke utara ke Kabupaten Tuban, lewat Kecamatan Senori, lalu ke timur ke Kota Bojonegoro dan ke barat ke Cepu, Blora dan Purwodadi. Biasanya, Polres Bojonegoro melakukan rekayasa lalu lintas saat Lebaran terutama di perempatan Kecamatan Padangan.
Ke arah timur, di pertigaan Tobo, Kecamatan Purwosari, kerap didera macet. Selain karena jalan yang sempit, juga pertigaan kerap penuh dengan kepadatan lalu lintas dan tidak rapinya parkir di sisi kiri-kanan badan jalan. “Di perempatan Tobo ini, langganan macet kalau lebaran,” ujar Ali Ersyad, warga Purwosari, pada ngopibareng.id Kamis 4 April 2024.
Ke arah timur lagi, titik macet kerap terjadi di pertigaan Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Pertigaan ini terdapat traffic light juga kepadatan lalu lintas, serta pengaturan parkir di kiri-kanan badan jalan hingga ke Pasar Kalitidu yang jaraknya hanya terpaut sekitar 200 meter.
Masuk ke pintu Kota Bojonegoro, tepatnya di Bundaran Jetak, kemacetan kerap terjadi titik ini. Bundaran Jetak atau kerap disebut perempatan Jetak, selain karena jalan yang relative sempit, juga menjadi jalur nasional penghubung utama ke beberapa kabupaten. Yaitu ke Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blora, dan ke Kabupaten Tuban.
Kemacetan juga kerap terjadi di Bundaran Sumbang atau kerap disebut Tugu Adipura, Kecamatan Kota Bojonegoro. Jalan Gajah Mada Kota Bojonegoro ini menjadi lintasan jalan nasional penghubung antara Bojonegoro ke daerah lainnya.
Menuju ke timur, kemaceten kerap terjadi di Proliman Kecamatan Kapas hingga Pasar Kapas. Di kecamatan ini terdapat jembatan Kapas yang lebarnya terbatas dan hanya cukup untuk dua kendaraan besar sehingga, jika lalu lintas padat harus antre untuk melintasinya.
Ke arah timur, kemacetan kerap terjadi Pasar Baureno, pedagang kerap meluber di pinggir jalan, bercampur dengan kendaraan parkir di kiri-kanan badan jalan. Jalan ini hampir tiap mudik lebaran menjadi salah satu titik macet.
Masuk ke Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, juga menjadi titik macet cukup parah. Terutama di pertigaan Pasar Babat, karena kepadatan lalu lintas dan sempit jalan dan kendaraan parkir di kiri-kanan badan jalan. Pasar tumpah dan orang parkir di pinggir kiri-kanan jalan kerap menjadi penyebab macet.
Di perempatan Pasar Babat ini, menghubungkan jalan menuju ke Kabupaten Jombang ke arah selatan. Kemudian, ke arah utara, yaitu lewat Pondok Pesantren Langitan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Pemudik mesti memperhatikan jalur di Kecamatan Babat—diusahakan lewat malam hari guna menghindari jalur macet.