Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung Ditutup
Lagi, pasar tradisional di Surabaya terpaksa ditutup oleh PD Pasar Surya, kali ini giliran Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung. Kedua lokasi tersebut dilarang beroperasi lantaran pasangan suami istri (pasutri) yang memiliki stand di pasar tersebut meninggal dunia dan telah terkonfirmasi positif Covid-19.
Humas PD Pasar Surya, Zaini mengatakan, sebelum melakukan penutupan pada kedua pasar itu, pihaknya telah memikirkan secara matang. Ia tak ingin lokasi itu menjadi klaster penyebaran baru Covid-19 di Surabaya.
“Gak paham banget aku konfirmasinya (pasien) kapan. Yang pasti, Rabu, 6 Mei 2020 kemarin dirapatkan karena benar (ada pedagang meninggal), maka dilakukan penutuoan secara penuh,” kata Zaini saat dihubungi, Kamis, 7 Mei 2020.
Ketika ditanya perihal identitas pasien, Zaini membenarkan jika keduanya memang sepasang pasutri yang setiap harinya berjualan di kedua pasar ini. Namun, yang bersangkutan tidak meninggal secara bersamaan.
“Iya (yang ditutup) Pasar Simo sama Simo Gunung. Orang yang meninggal itu punya dua stand di pasar itu. Jadi imbasnya ya keduanya kena (penutupan). [Yang meninggal dunia suaminya dulu, baru istrinya, tapi untuk kelurganya aku gak tau,” jelas Zaini.
Dengan adanya peristiwa tersebut, maka Pasar Simo dan Simo Gunung ditutup hingga dua pekan kedepan. Selain itu, selama dikosongkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melakukan sterilisasi pada kedua lokasi itu.
“Ya karena dia (pedagang pasutri) itu kan positif, jadi gimana lagi. Rumahnya dekat dengan pasar juga soalnya. Lah ini ditutup 14 hari, sebelum muncul kejadian itu, sebenarnya sudah disemprot terus setiap hari,” tutup Zaini.
Sementara itu, Pemkot juga sudah melakukan rapid test kepada seluruh pedagang di Pasar Simo dan Simo Gunung. Namun sayangnya hasilnya masih belum keluar hingga kini.