Pasar Semarangan, Bukan Pasar Sembarangan lho ya! Ayo dong Datang...
Pasar Semarangan hari ini, Sabtu (17/3), diluncurkan. Ini gebrakan anyar seperti Pasar Karetan di Radja Pandapa Camp, KKenda.
Untuk Pasar Semarangan ini digelar di Hutan Kota Tinjomoyo, Semarang. Gebrakan anyar diharapkan juga menjadi destinasi digital.
“Hari ini soft launching dan pembukaan Pasar Semarangan. Launching akan dibarengi dengan gelaran Semarang Great Sale tanggal 7 April. Konsepnya, Tinjomoyo ini akan menjadi pasar digital terbuka. Yaitu pasar tradisional yang “Instagramble” di alam terbuka,” ujar Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.
Walikota mengungkapan alasan Tinjomoyo sebagai pasar destinasi digital. Menurutnya, hal itu untuk meramaikan kembali Hutan Wisata Tinjomoyo.
Dulu hutan ini sempat ramai karena berupa Kebun Binatang. Konsep destinasi digital ini juga menjadi representasi pembangunan Kota Semarang sebagai Smart and Sustainable City.
“Tinjomoyo dulu ramai karena berupa Kebun Binatang. Kemudian jadi sepi setelah Kebun Binatangnya pindah ke Mangkang. Di sini kan menarik, sejuk, banyak tumbuh-tumbuhan yang besar, adem. Satu hal lagi, posisinya dekat dengan wilayah Kota Semarang," katanya.
Koordinator Pasar Wilayah 2 GenPI Nasional Shafigh P Lontoh menambahkan, sesuai dengan konsep, Pasar Semarangan akan dibuat semakin digital. Transaksi pembayarannya non tunai. Yaitu menggunakan Tap Cash Kartu Semarang Hebat dan Aplikasi Yap (Your All Payment) dari BNI.
"Dengan aplikasi tersebut, nasabah tidak perlu repot lagi membawa uang tunai. Sebab, cukup discan QR code pada saat pembayaran di objek wisata," tambahnya.
Untuk konsep kulinernya, lanjut Shafigh akan sangat beragam. Terdapat 25 stan kuliner tersebut nantinya akan ditempatkan di tengah area Hutan Tinjomoyo.
Ke-25 stan kuliner itu nantinya menjual berbagai kuliner khas Kota Semarang. Yang mewakili dari etnis Jawa, India, Arab, dan Belanda, yang merupakan etnis yang singgah dan turun menurun hidup di Kota Semarang.
“Semua bisa mencicipi kuliner yang sudah jarang dijumpai sambil berselfie ria. Tentunya keberadaan pasar ini juga bekerja sama dengan beberapa stakeholder,” jelas Shafigh.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengapresiasi langkah Walikota Semarang yang mendukung perkembangan pariwisata di daerahnya. Menurutnya, Pasar Semarangan akan menjadi destinasi baru. Tidak hanya kaum milenial saja. Tetapi para wisatawan yang mengunjungi Kota Semarang.
“Ini merupakan pemanfaatan lahan yang telah ada. Sehingga menjadi nilai tambah wisata bagi masyarakat,” ujar Menpar Arief.
Menteri asal Banyungwangi itu juga menyebut, kondisi ini berbeda dengan pasar-pasar zaman dulu, yang hanya membutuhkan lapak, tempat menata barang dagangan, bertemulah pembeli dan penjual. Di Pasar Karetan ini pasar penuh aturan.
“Itulah digital lifestyle anak-anak muda. Selalu memikirkan impression, objek foto Instagrameble, interaktif, viral, trending topic, dan tema-tema khas online sosial media. Di mana ada objek anti mainstream, di situ mereka berkumpul,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Digital lifestyle itu, kata Menpar Arief Yahya, harus interaktif, berbasis online, bercerita dengan video, gambar, sedikit text, viral alias dari HP ke HP. Bukan lagi dari mulut ke mulut, karena mulut mereka adalah gadget, signal, dan wifi.
“Bagus, konsep Pasar Semarangan ini. Silakan datang. Ajak juga keluarga atau teman-temannya,” ajak Menpar Arief. (*)
Advertisement