Pasar Sayur Gratis Hadapi Corona Ala Emak-Emak di Surabaya
Pandemi corona atau Covid 19 telah menyusahkan banyak orang. Tenaga kerja informal kehilangan penghasilan. Pertumbuhan ekonomi merosot, kegiatan-kegiatan keagamaan di tempat ibadah dilarang.
Tapi di sisi lain, virus corona yang menggemaskan itu telah menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial. Bagi-bagi sembako untuk yang kurang mampu, menyiapkan nasi kotak untuk berbuka puasa. Semuanya itu mencerminkan bahwa gotong royong masih ada di tengah masyarat Indonesia.
Ibu-ibu di RT I RW 04 Kelurahan Manyar Sabragan Surabaya misalnya, punya cara tersendiri dalam mewujudkan kesetiakawanan sosial tersebut, yakni dengan menyediakan sayur dan lauk secara gratis.
Karena tak butuh uang untuk mendapatkannya, hanya butuh waktu kurang dari 30 menit saja, 225 paket sayur gratis yang disediakan warga itu ludes
diserbu emak-emak.
Pasar gratis ini dibuka mulai pukul 07.00. Yang melayani pembagian sayur dan lauk tersebut adalah warga sendiri secara beramai-ramai.
Ketua RT 01 RW 04 Manyar Sabrangan, Sulis, menuturkan, bahwa ide membagikan sayur gratis ini dari ibu-ibu di kampungnya.
Mereka belanja sendiri menurut kesukaan mereka, kemudian dikumpulkan, sehingga jenisnya pun beragam. "Ada paket berisi sayur asem, sayur sup, sayur lodeh, dan paket untuk sayur bening," kata Sulis, Jumat 15 Mei 2020.
Setiap paket sudah lengkap dengan lauknya seperti telur, tempe dan ikan asin. "Lauk santapan wong cilik korban corona," kata Sulis menambahkan.
Untuk menghindari kerumunan, sesuai dengan protokol kesehatan dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bagi mereka yang telah menemukan sayuran pilihannya, diminta segera pulang. "Untuk soal physical distancing ini, saya harus galak, emak yang tidak pakai masker harus pulang untuk ambil masker dulu," tuturnya.
Pembagian sayur gratis tiap hari Jumat ini berlokasi di pinggir Jalan Manyar, berdekatan dengan Jembatan Menur.
Salah seorang tokoh Masyarakat Manyar Sabrangan menyampaikan, bahwa kegiatan semata-mata untuk berbagi di tengah kesulitan yang dialami masyarakat.
"Kalau dilihat dari harganya memang tidak seberapa, tapi niat untuk berbagi itu yang punya nilai tinggi," kata mantan ketua di kampung bantaran sungai Menur.
Aksi sosial di Jumat Barokah ini sudah yang ketiga kalinya sejak awal puasa. Dan kini jumlah paket yang dibagikan bertambah banyak. "Bagi dermawan yang ingin bargabung berbagi sayur gratis monggo," kata emak-emak dengan kompak.
Advertisement