Pasar Murah, Beras dan Migor Diserbu Warga Probolinggo
Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melakukan intervensi pasar. Upaya tersebut dilakukan guna menyetabilkan harga bahan pokok dan mengendalikan inflasi di pasar.
Kali ini, melalui Gerakan Pasar Murah (GPM) yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUMP) di area Pasar Tugu Alun-Alun setempat, Minggu, 8 Oktober 2023.
Kepala DKUMP, Fitriawati menjelaskan, kegiatan ini sebagai tindak lanjut atas kenaikan harga sembako di pasaran. Utamanya pada beras dan minyak goreng (migor) yang sudah berada di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Menyikapi kenaikan harga akhir-akhir ini, Pemkot Probolinggo menyiapkan kegiatan pasar murah bekerjasama dengan Pegadaian, PT Sinar Terang dan Bulog Cabang Probolinggo untuk membantu masyarakat,” katanya.
Fitriawati menambahkan, pemkot berupaya untuk menyetabilkan harga agar tidak berdampak pada kenaikan inflasi serta melonjaknya harga komoditas pangan.
"Pemerintah berupaya mengendalikan harga di pasaran. Pasar murah ini adalah salah satu cara yang dilakukan untuk membantu masyarakat Kota Probolinggo," ujarnya.
Pada GPM kali ini, pemerintah bersama pihak terkait telah menyiapkan 1,5 ton beras dan 100 liter minyak goreng. Harganya, kata Fitriawati, lebih murah dibandingkan di pasaran.
"Harga beras yang dijual di bawah HET. Karena HET beras Rp10.900 tetapi dijual Rp10.200. Sedangkan HET minyak goreng Rp14.000 dijual Rp10.000 dari Pegadaian dan Rp13.000 dari PT. Sinar Terang,” paparnya.
Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan DKUMP, Erwan Kiswandoko menyampaikan, GPM diutamakan untuk warga Kota Probolinggo. Bagi masyarakat yang berminat membeli, diminta membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Masing-masing berhak membeli satu sak beras.
"Awalnya setiap pengunjung dijatah dua sak beras kemasan lima kilogram, tetapi melihat membeludaknya pengunjung yang datang, maka setiap orang dibatasi satu sak beras kemasan lima kilogram, dengan alasan pemerataan," jelas Erwan.
Luci, warga Jalan HOS Tjokroaminoto, Kota Probolinggo Kanigaran mengaku, senang dan merasa sangat terbantu dengan adanya GPM ini. Dirinya berharap kegiatan seperti ini tetap ada untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. "Senang, alhamdulillah, kan ini harga beras Rp51 ribu, kalau di pasaran kan Rp60 ribu," katanya.
Ia berharap, pasar murah seperti ini terus digelar sehingga bisa membantu warga. Ia mengaku, mengetahui GPM ini dari media sosial Pemkot Probolinggo.