Pedagangnya Positif Covid-19, Pasar Jojoran Ditutup Mulai Selasa
Pasar Jojoran yang terletak di jalan Jojoran Gang 1 akan ditutup selama dua pekan mendatang setelah satu pedagang di pasar tersebut positif terinfeksi covid-19. Penutupan berlangsung selama 14 hari sejak Selasa, 5 Mei 2020.
Penutupan ini dikonfirmasi oleh Camat Gubeng, Suprayitno. Ia mengatakan jika pasar milik perseorangan tersebut akan ditutup guna memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
"Ada satu yang positif. Mulai Selasa, 5 Mei nanti akan ditutup dua pekan, guna memutus mata rantai penyebarannya," kata Suprayitno, Minggu, 3 Mei 2020.
Sebelum ditutup, pagi tadi camat, lurah, RT, RW dan pengelola pasar sudah melakukan sosialisasi penutupan kepada para pedagang. Bahkan, Suprayitno mengatakan, penutupan pasar ini tidak ditentang oleh masyarakat sekitar.
"Sosialisasi sudah tadi pagi, pemilikya juga sudah sosialisasi. Dari pada ada yang nular dan lain sebagainya, jadi ditutup dulu sementara, masyarakat juga mendukung," ungkapnya.
Selain itu, letak pasar yang berada di dalam gang dan dekat pemukiman padat penduduk menjadi pertimbangan lain mengapa keputusan ini harus segera diambil.
"Karena pasarnya ada di kampung, jadi kami bersama-sama menjaga agar tidak menyebar lebih jauh lagi. Semua pihak mulai dari RT, RW dan LPMK juga sepakat ditutup," imbuhnya.
Selama penutupan 14 hari, Pasar Jojoran akan disemprot disinfektan yang akan dilakukan oleh kecamatan maupun RT dan RW secara swadaya. Penyemprotan ini akan dilakukan selama dua atau tiga hari sekali.
Diketahui, pasar Jojoran merupakan lahan pasar milik perseorangan atau pribadi dan tidak dikelola oleh PD Pasar Surya. Untuk itu, keputusan penutupan pun dilakukan bersama dengan pemilik dan pejabat daerah sekitar (RT,RW, lurah, dan camat).
Ngopibareng.id berupaya melakukan konfirmasi pada pedagang pasar terkait penutupan ini. Sayangnya, tidak ada satupun yang mau berpendapat akan hal tersebut.