Pasar Induk Sidotopo Diharapkan Dapat Tekan Laju Inflasi Surabaya
Kota Surabaya memiliki Pasar Induk Baru, yakni Pasar Induk Surabaya Sidotopo (PISS) di kawasan Kecamatan Semampir. Pasar dengan konsep tradisional ini diresmikan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi pada Rabu, 15 Februari 2023 petang.
Pasar tersebut digadang menjadi sentral terbesar di Kota Pahlawan. Dari siaran tertulis yang diterima Ngopibareng.id. Eri Cahyadi ingin PISS dapat membawa dampak baik bagi masyarakat. Terutama dalam hal menekan inflasi kebutuhan pokok.
“Ke depannya nanti seluruh pasar di Surabaya itu ambilnya (kulakan) ya di pasar induk. Sehingga bisa untuk mencegah terjadinya inflasi,” kata Eri Cahyadi.
Artinya, Eri, ketika cabai harganya naik, maka intervensinya akan dipusatkan di PISS. Setelah itu, pasar-pasar yang ada di Surabaya bisa kulakan di PISS agar tidak terjadi inflasi.
Ia pun mengimbau, per 1 Maret 2023, seluruh pasar di Surabaya diharapkan sudah mulai kulak bahan-bahan kebutuhan pokok di PISS.
"Saya harap, nanti pada 1 Maret sudah mulai kulakan di Pasar Induk Sidotopo," pinta Eri.
Pada kesempatan yang sama, Eri mengingatkan Dirut PT Paskomnas Indonesia, Hartono Wignyo, agar tengkulak yang membeli bahan kebutuhan pangan di PISS mendapatkan fasilitas pembelian melalui online.
"Selain itu, saya harap bisa menjaga kualitasnya, dan menjamin bahan pesanannya sampai dalam kondisi baik,” harapnya.
Di samping itu, Asisten Deputi Bidang II Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti, menyampaikan, pasar yang dibangun oleh PT Paskomnas Indonesia bisa memberikan kontribusi dalam mencegah inflasi.
Menurutnya pasar induk bisa menjadi tempat distribusi antar daerah, salah satu seperti PISS yang terdapat di Surabaya.
“PISS di Surabaya, bisa menjadi salah satu percontohan nasional dalam membangun distribusi komoditi hortikultura. Sehingga petani di daerah bisa menyesuaikan,” kata Yuli.
Sementara itu, Dirut PT Paskomnas Indonesia, Hartono Wignyo mengatakan, pasar seluas 3,4 itu saat ini sudah ada sekitar 800 pedagang. Sedangkan keseluruhan lapak di PISS kurang lebih 1.500. Adanya pasar ini juga bisa menyerap tenaga kerja.
Hartono berharap, dengan adanya pasar induk PISS kebutuhan pasar di Surabaya dapat terpenuhi. Menurutnya, di Surabaya masih baru sekitar 1.000 ton kebutuhan pasar setiap harinya.
Hartono menambahkan, semua kebutuhan hortikultura tersedia di PISS, mulai sayur hingga buah-buahan.
Dalam peresmian PISS, turut dihadiri Asisten Deputi Bidang II Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti, Staf Ahli Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Samsul Widodo, serta Direktur Utama PT Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia, Hartono Wignyo.