Pasar Gemuk itu Bernama Mumbai, Segemuk Apakah Dia? Ini Buktinya…
Siapa bilang market India itu tidak menarik? Atau massif disebut pasar kelas tiga? Pasarnya wisman miskin? Ah kabar itu terlalu, sepertinya. Buktinya Garuda Indonesia membuat Inagural flight rute Mumbai-Denpasar, Selasa (24/4), dan teryata stigma itu bisa dipatahkan semua.
"Ini market yang sangat besar. Garuda nggak akan berani buka direct flight Mumbai-Denpasar kalau pasarnya kecil," tutur Kabid Pemasaran Area I regional III pada Deputi bidang pemasaran pariwisata II Kemenpar Komang Mahawira, Selasa (24/4).
Dan dia tak asal bicara. Pria yang sehari-hari meng-handle market India itu punya data yang kuat. Dari data Kemenpar, jumlah penduduk India mencapai 1,3 miliar. Sebanyak 500 juta di antaranya adalah penduduk kaya.
Angka outbondnya pun tinggi. Angkanya menembus 20,3 juta orang per tahun.
"Poros Mumbai-Denpasar akan menjadi pasar gemuk. Dari data BPS Provinsi Bali, jumlah kunjungan wisatawan India ke Bali melonjak hampir 46%. Jumlah wisatawan Negeri Bollywood juga berada pada posisi 3 besar. Angkanya di bawah Tiongkok 1,37 juta orang dan Australia 1,06 juta orang. Karenanya di 2018 ini target wisman India ditambah jadi 700 ribu," tambahnya.
Garuda Indonesia pun terlihat sangat yakin. Tak ada kesan ragu dari raut wajah Dirut Garuda Indonesia Pahala Mansyury yang ikut serta di Inagural Flight bersejarah itu.
“Dengan penerbangan langsung, pasti banyak wisatawan India yang ke Bali. Selain Bali, destinasi lain di sekitarnya juga akan diuntungkan. India ini pasarnya besar. Masyarakat kelas menengah juga atasnya pun sangat banyak. Memang harus ada akses langsung untuk menarik mereka ke sini,” ujar Dirut Garuda Indonesia Pahala Mansyury.
Momentum pun tercipta setelah poros Denpasar (Bali) dihubungkan direct flight ke Mumbai (India). Flight perdana maskapai milik pemerintah ini bahkan sudah landing di Ngurah Rai, Selasa (24/4/2018).
Garuda Indonesia tak ingin lelet bergerak. Yang dibidik justru respon cepat dalam menggarap potensi bisnis pasar India. Wisatawan Negeri Bollywood yang tumbuh fantastis 28,8% secara nasional tak ingin dilewatkan begitu saja. Apalagi, sepanjang 2017, jumlahnya mencapai 485.314 wisatawan. Padahal saat itu belum ada direct flight.
Tanpa direct flight saja, angkanya sudah naik 108.512 wisatawan dari 2016. Dari jumlah itu, sebanyak 265.336 wisatawan atau 54,7% memilih Pulau Bali sebagai destinasi favoritnya.
“Rute Mumbai-Denpasar PP sangat bagus. Potensi pertumbuhan wisatawannya besar. Pasar India juga sangat stabil dan ini menjadi point penting,” katanya.
Dengan niatan memberi pelayanan prima, Garuda langsung mengoperasikan armada modern Airbus A330-200 Aircraft. Wisatawan bisa memilih 2 kelas, yaitu bisnis dan ekonomi. Untuk kelas bisnis tersedia 36 flat bed seats, lalu ekonomi tersedia 186 kursi dengan lay out 2-4-2.
“Dengan membuka rute langsung ke India, kami berharap bisa lebih sukses. Kami memiliki target tinggi dan berusaha menambah jumlah kunjungan wisatawan dari India. Perhitungan sudah dilakukan,” ujarnya lagi.
Memberi kenyamanan, Garuda juga sudah melengkapi rute Mumbai-Denpasar dengan pusat informasi. Wisatawan bisa menghubungi 022-24961040-41 atau 49704827-28. Untuk reservasi tiket juga bisa melalui email bom.ticketing@garudaindonesia.com.sg atau garuda.groups@bird.in.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sumringah dengan keputusan Garuda Indonesia. Apalagi, maskapai lain saat ini masih berkutat dengan perhitungan analisa untuk membuka poros langsung ke India. “Ini tentu berita menggembirakan. Terima kasih Garuda Indonesia. Semua tahu, India pasar baru potensial. Saya yakin, akan banyak maskapai yang akan mengikuti langkah ini,” pungkas menteri yang ikutan terbang 7 jam dari Mumbai ke Denpasar itu. (*)