Pasangan Suami Istri Dikukuhkan Bersama Jadi Guru Besar UGM
Sebuah momen istimewa terukir di Universitas Gadjah Mada (UGM) Sepasang suami istri (pasutri), Prof. Dr. Tata Wijayanta, S.H., M. Hum., dari Fakultas Hukum dan Prof. Dr. Ir. Sri Rahayu, M.P., dari Fakultas Kehutanan, dikukuhkan menjadi Guru Besar bersamaan dalam sebuah upacara di Balai Senat UGM, pada Jumat 26 April 2025
Bagi Prof. Sri Rahayu, hari pengukuhan ini menjadi kado ulang tahun terindah di usianya yang ke-59. Prof. Tata pun mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada sang istri atas dukungannya selama ini. Ia bahkan rela menunggu selama 10 tahun untuk bisa dikukuhkan bersama sang istri.
Mencapai gelar Guru Besar merupakan perjalanan panjang yang penuh perjuangan. Prof. Tata dan Prof. Sri Rahayu telah mengabdikan diri mereka untuk UGM selama bertahun-tahun, dengan penuh dedikasi dan pengorbanan, sebagaimana disampaikan dalam siaran pers UGM, Sabtu 27 April 2024.
UGM Cetak 465 Guru Besar
Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menambah 101 guru besar baru dari berbagai bidang di 2023. Dengan begitu, UGM sampai saat ini memiliki 465 guru besar aktif di UGM.
Capaian tersebut menjadikan UGM sebagai perguruan tinggi yang berhasil mencetak guru besar terbanyak sepanjang tahun 2023. Hal itu diungkapkan Direktur Sumber Daya Manusia UGM, Prof. Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D.
Suadi mengatakan penambahan guru besar yang cukup signifikan di tahun 2023 merupakan wujud komitmen UGM dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Dengan kualifikasi tenaga pengajar dengan jabatan fungsional guru besar diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan di UGM untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya peningkatan indeks pembangunan manusia.
“Pendidikan menjadi kunci bagi pembangunan suatu bangsa sehingga kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan. Dengan adanya guru besar baru ini harapannya ke depan bisa memperbesar kontribusi dan kebermanfaatan tidak hanya bagi dunia kampus, namun juga masyarakat luas,”paparnya.
Lebih lanjut Suadi menungkapkan 101 guru besar baru tersebut berasal dari 16 fakultas di UGM. Fakultas Teknik UGM menjadi fakultas terbanyak menghasilkan guru besar di tahun 2023 yakni dengan 24 guru besar baru. Diikuti FKKMK dengan 14 guru besar, Fakultar Pertanian 8 guru besar, FMIPA 8 guru besar, Fakultas Farmasi 7 guru besar, Fakultas Peternakan 7 guru besar.
Kemudian, Fakultas Geografi 6 guru besar, FKH 6 guru besar, dan Fakultas Kehutanan 6 guru besar. Berikutnya, FTP 4 guru besar, FKG 3 guru besar, FEB 3 guru besar, Fakultas Biologi 2 guru besar, FIB 1 guru besar, FISIPOL 1 guru besar, serta Sekolah Vokasi 1 guru besar.
Keberhasilan UGM mencetak guru besar baru dalam jumlah besar dalam satu tahun terakhir disebutkan Suadi tak lepas dari upaya UGM dalam mempercepat proses kenaikan pangkat atau jabatan dosen. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan perbaikan proses administrasi pengurusan penilaian angka kredit (PAK) dan kerja kolektif antar dosen serta tenaga kependidikan di departemen, fakultas, serta universitas. Lalu, melakukan pemetaan posisi capaian dosen terkait kinerja pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Diiringi dengan pengembangan bagan alur proses penilaian angka kredit dan penyelenggaraan workshop untuk pengerjaan berkas pengusulan kenaikan pangkat.
Direktorat Sumber Daya Manusia bersama Direktorat Teknologi Informasi juga berupaya mengembangkan dan memanfaatkan dashboard ke-SDM-an. Hal itu ditujukan untuk membantu memetakan capaian angka kredit dosen dengan menarik data tridharma dari Simaster UGM sehingga memudahkan memonitor capaian angka kredit yang diraih setiap dosen, serta menyusun beberapa program prioritas ke-SDM-an.
Suadi mengatakan adanya Permen PANRB No.1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional turut memengaruhi penambahan guru besar yang signifikan di UGM. Permen tersebut mendorong dosen untuk memeriksa capaian angka kredit agar dapat dilakukan pengajuan kenaikan pangkat jabatan atau pengakuan angka kredit.