Pasangan Bermesraan di Alun-alun Terjadi Lagi, Ini Lebih Parah
Selama tiga hari berturut-turut sejak 8-10 Februari 2022, Satpol PP Pemkab Jember memergoki pasangan bukan suami istri bermesraan di Alun-alun Jember. Hari ini, Kamis, 10 Februari 2022, giliran pasangan asal Probolinggo berinisial FP dan NA yang terpergok bermesraan di Alun-alun Jember.
“Ini sudah yang ketiga kalinya selama tiga hari berturut-turut, mungkin pasangan ini tidak memantau media sosial,” kata Kasi Operasional Satpol PP Pemkab Jember, Bagus Hendrawan, Kamis, 10 Februari 2022.
Awalnya Satpol PP menerima laporan dari warga yang melintas di Jalan Ahmad Yani dekat Alun-alun. Ia resah melihat sepasang muda-mudi yang sedang memadu kasih di tempat duduk dekat lapangan basket.
Dengan adanya laporan itu petugas Satpol PP secara diam-diam mendekati sambil merekam aktivitas saat pasangan itu sedang bermesraan. “Kami rekam dari belakang sebagai bukti jika mereka mengelak,” jelas Bagus.
Tindakan yang dilakukan pasangan berinisial FP dan NA itu lebih parah dibanding dua pasangan muda-mudi yang terjaring sebelumnya. Pasangan tersebut sudah mengarah kepada tindak asusila.
“Pria berinisial FP merupakan alumni perguruan tinggi di Jember dan perempuan masih mahasiswa di Jember. Si pria sudah melakukan tindakan mengarah ke tindakan asusila,” tambah Bagus.
Untuk memberikan efek jera, pasangan itu dibawa ke Kantor Satpol PP Pemkab Jember. Saat diinterogasi pasangan perempuan mengaku sedang sakit. Sementara si pria bermaksud membelikan obat.
Mereka juga mengaku sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan, dengan alasan mereka sudah sama-sama mantap. Namun petugas tidak percaya begitu saja terhadap pengakuan mereka. Sebab alasan sakit sering dibuat alasan pasangan muda-mudi yang terpergok bermesraan.
Untuk itu FP dan NA diminta meminta maaf kepada orang tua mereka melalui video call. “Kita bina dan meminta mereka menghubungi orang tua melalui video call. Orang tua mereka mengucapkan terima kasih kepada Satpol PP yang sudah mengamankan putra-putri mereka yang berbuat tak senonoh di tempat umum,” tutur Bagus.
Lebih jauh Bagus mengimbau masyarakat agar ikut menjaga nama baik Kabupaten Jember sebagai kota religius dan bumi sholawat. Bagus khawatir pasangan yang bermesraan di Alun-alun Jember dapat memberikan dampak kurang baik terhadap pengunjung lainnya.
“Kami mengajak warga bersama-sama menjaga nama baik Jember sebagai kota religius dan bumi sholawat. Salah satunya tidak menyalahgunakan fasilitas umum untuk melakukan tindakan melanggar norma sosial dan agama. Terutama alun-alun yang sering banyak anak-anak yang berkunjung,” pungkas Bagus.