Pasang Pengharum Mobil, Polisi Tembak Warga Minneapolis
Ratusan orang marah. Mereka nekat menggelar aksi protes di luar gedung Departemen Kepolisian Brooklyn Center di Minneapolis, pada Minggu 11 April 2021 malam waktu setempat, atau Senin 12 April waktu Indonesia. Polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara menembakkan peluru karet dan melemparkan granat cahaya ke arah demonstran.
Massa mengecam aksi penembakan yang dilakukan oknum polisi terhadap seorang pria kulit hitam. Korban diidentifikasi sebagai Daunte Wright. Usianya 20 tahun. Ironisnya, aksi penembakan itu terjadi hanya karena Daunte Wright melanggar lalu lintas. Lokasi penembakan hanya berjarak 16 kilometer dari lokasi penempakan pria kulit hitam bernama George Floyd, yang tewas akibat lehernya ditindih lutut oknum polisi dalam penangkapan pada Mei 2020.
Katie, ibunda Daunte Wright, menuturkan kepada wartawan di lokasi demonstrasi bahwa dirinya menerima telepon dari putranya soal polisi menghentikan kendaraan anaknya karena memasang pengharum mobil di kaca spion tengah di dalam mobilnya. Praktik itu ilegal di negara bagian Minnesota.
Katie menyatakan dirinya bisa mendengar suara polisi menyuruh anaknya keluar dari mobil. "Saya mendengar suara gaduh, dan saya mendengar polisi berkata, 'Duante, jangan lari'," tuturnya.
Setelah itu panggilan telepon terputus dan saat dia menghubungi nomor anaknya kembali, sang kekasih yang menjawab telepon itu memberihau bahwa Daunte Wright meninggal dunia.
Sementara itu, para demonstran berteriak melampiaskan kemarahan mereka pada polisi antihuru-hara yang berbaris mengawal jalannya unjuk rasa. Beberapa demonstran bahkan melakukan vandalisme terhadap dua mobil polisi yang ada di lokasi. Mereka melemparkan batu dan menginjak-injak mobil polisi itu.
Polisi melepaskan tembakan peluru karet yang menurut saksi mata, mengenai dua orang di kerumunan demonstran. Salah satunya dilaporkan mengalami pendarahan di kepala.
Dalam pernyataannya, Kepolisian Brooklyn Center menyatakan bahwa polisi menghentikan kendaraan pemuda itu karena pelanggar lalu lintas. Saat memeriksa identitas pemuda itu didapati bahwa dia memiliki surat perintah penangkapan atas namanya.
Disebutkan bahwa ketika polisi berusaha menangkapnya, pemuda itu malah kembali ke dalam mobilnya. Salah satu polisi lantas melepas tembakan ke pemuda itu. Tembakan itu mengenainya dan pemuda ini sempat mengemudikan mobilnya sejauh beberapa blok sebelum menabrak kendaraan lain dan dia meninggal dunia.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa body camera yang terpasang pada dua polisi di lokasi, merekam seluruh insiden itu. Biro Penangkapan Kriminal pada otoritas negara bagian Minnesota menyatakan pihaknya tengah menyelidiki penembakan ini.
Dalam pernyataan terpisah, Walikota Brooklyn Center, Mike Elliott, menyebut penembakan warganya sebagai peristiwa tragis. "Kami meminta para demonstran untuk terus beraksi secara damai dan agar para demonstran damai itu tidak ditangani dengan kekerasan," cetusnya.
Advertisement