Partai Politik Tak Tertarik Inul, Ternyata Ini Alasannya
“Kami takut pendukung dan simpatisan partai kami, tidak memikirkan partai kami lagi lagi gara-gara Inul. Dan malahan menyuruh Inul membuat partai baru,” kata aktivis parpol.
Menjelang perayaan demokrasi, adanya figur publik yang terkenal menjadi perhatian khusus. Khususnya bagi kalangan partai politik, yang bisa memanfaatkan kepopuleran sang idola untuk mendulang suara.
Diam-diam, segenal aktivis parpol pada bergunjing.
“Saya tidak mungkin menggunakan Inul untuk di panggung-panggung kampanye,” kata Anton, ketua pemenangan Pemilu sebuah partai politik.
“Ah, jangan begitu. Bukankah Inul sangat cocok untuk partai Anda yang suka berdangdut?,” tukas Iwan, aktivis partai kawannya. “Meski tawarannya mahal, tapi bisa-lah untuk dimainkan!”
“Tidak begitu,” jawabnya.
Menurut Informasi dari mata-mata ada di pelbagai partai politik, Inul bukannya menolak tawaran para partai seperti yang dikatakannya kepada wartawan.
“Kami takut pendukung dan simpatisan partai kami, tidak memikirkan partai kami lagi lagi gara-gara Inul. Dan malahan menyuruh Inul membuat partai baru,” katanya.
Ah, bisa saja. Lho, iya. Bisa-bisa mereka bikin partai "Partai Keenakan Goyang". (adi)