Partai Pendukung Jokowi Berharap Dapat Bonus Wakil Menteri
Presiden Jokowi hari ini, Jumat, 25 Oktober 2019, dijadwalkan melantik Wakil Menteri Kabinet Kerja Indonesia Maju.
Partai koalisi pendukung Jokowi - Ma'ruf pada Pilpres 2018, menilai terlalu sedikit jatah menteri yang diperoleh. Bahkan, ada yang merasa tidak memperoleh apa-apa dalam kue kekuasaan kali ini. Karena itu mereka berharap mendapat 'bonus' wakil menteri yang akan diumumkan tersebut.
Dalam susunan anggota Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Presiden pada 23 Oktober 2019, PDIP Perjuangan mendapat 3 menteri, Partai Golkar 3, PKB 3, Nasdem 3, PPP 1 menteri.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mengatakan perolehan suara PKB pada Pemilu 2019 melonjak cukup signifikan. Tapi jatah menteri untuk PKB dikurangi dari empat kursi menjadi tiga kursi.
Sebelumnya PKB mendapat jatah Menaker, Menpora, Menristekdikti dan Meteri Pembangun Daerah Tertinggal ( PDT). Sekarang Menteri dari PKB tinggal Menaker, Menteri Perdagangan dan Menteri PDT. Menpora diberikan kepada Partai Golkar, sedang Menristekdikti dipisah. Ristek berdiri sendiri, Pendidikan Tinggi dikembalikan ke Kemendikbud.
"Menristekdikti yang sebelumnya diberikan pada PKB, sekarang ditukar dengan Menteri Perdagangan, Pak Agus," kata Muhaimin.
Cak Imin menilai, banyak kader PKB yang profesional. Sehingga bisa membantu pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin dalam posisi wakil menteri (Wamen). PKB mengaku siap jika diminta menjadi wamen.
Sedang partai koalisi yang tidak lolos ke parlemen tidak memperoleh jatah menteri. Di antaranya Partai Hanura, PKPI dan PSI.
Karena merasa ikut berjuang memenangkan Jokowi, partai koalisi berharap mendapat 'bonus' wakil menteri.
Jadwal pelantikan
Wakil Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju rencananya akan dilantik Presiden Jokowi di Istaana Merdeka, Jakarta, Jumat 25 Oktober 2019 pukul 14.00 WIB.
Sumber di Istana menyebutkan, ada 11 wakil menteri yang akan dilantik. Namun, belum ada penjelasan kementerian mana saja yang akan dilengkapi wakil menteri ini.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan format wakil menteri (Wamen) di Kabinet Indonesia Maju sudah rampung. Posisi Wamen akan dijabat dari kalangan politikus hingga profesional.
"Mengenai wamen jadi, sebetulnya sudah selesai. Ada yang dari partai ada juga yang dari profesional. Yang kita harapkan betul-betul membantu menterinya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 24 Oktober 24 2019n
Jokowi memaparkan ada kementerian yang membutuhkan wamen lebih dari satu. Sebab, yang harus diawasi cukup banyak.
"Saya contoh di BUMN kalau menterinya membutuhkan wamen sampai 3 dan itu diperlukan dan kita tahu BUMN kita ada 140-an BUMN, 140-an perusahaan, kalau mengelola perusahaan sebanyak itu perlu pengawasan perlu dikontrol, perlu cek, ya kalau diperlukan itu ya nggak apa-apa," ujarnya.